Hidayatullah.com–Polisi beradu otot dengan para demonstran yang berbondong-bondong memasuki sebuah pusat perbelanjaan di Hong Kong, hari Sabtu (28/12/2019), menuntut para pedagang asal China daratan meninggalkan wilayah otonomi itu.
Protes yang terjadi di Sheng Shui, dekat batas wilayah Hong Hong dengan China daratan, merupakan upaya teranyar demonstran untuk menekan pemerintah dengan cara menganggu aktivitas ekonomi, lapor Associated Press.
Sekitar 100 pengunjuk rasa masuki gedung mal sambil berteriak, “Bebaskan Hong Kong!” dan “Kembali ke daratan!”
Anggota-anggota kepolisian berpakaian preman dan membawa pentungan meringkus sejumlah demonstran dan memborgolnya. Seorang petugas menembakkan seprotan pedas ke arah demonstran dan reporter.
Beberapa orang pengunjung mal tampak beradu mulut dengan petugas berseragam dan berhelm yang menghalangi jalan masuk ke dalam pusat perbelanjaan itu.
Hari Sabtu, sebagian pedagang di mal Sheung Shui memasang pita jingga di sekitar toko mereka atau menutup sebagian pintu pengaman, tetapi secara umum bisnis berjalan normal.
Hong Kong, yang tidak memberlakukan pajak penjualan dan dikenal akan barang-barang aslinya, populer di kalangan saudagar China yang membeli barang dagangan mereka di sana lalu menjualnya kembali di daratan.
Sheung Shui merupakan salah satu lokasi bentrokan antara polisi dan demonstran pada bulan Juni.
Pada awal pekan lalu pengunjuk rasa memecahkan kaca-kaca jendela di kawasan pertokoan dan sebagian berkelahi dengan polisi.
Menurut kepolisian, dari hari Senin sampai Kamis total ada 336 orang ditangkap, yang termuda berusia 12 tahun. Dengan demikian sejak unjuk rasa dimulai enam bulan silam keseluruhan hampir 7.000 orang ditangkap aparat keamanan.
Para pengunjuk rasa antipemerintah pro-Beijing juga merusak gedung-gedung bank, stasiun-stasiun bawah tanah, serta fasilitas umum lainnya.
Awal bulan ini, kandidat-kandidat dari partai oposisi memenangkan mayoritas kursi dalam pilihan wakil rakyat tingkat distrik, level paling bawah pemerintahan Hong Kong.*