Hidayatullah.com–Jumlah kematian coronavirus telah melebihi epidemi Sars di tahun 2003.
Dilansir BBC Sabtu (8/2/2020), di Provinsi Hubei saja kematian yang tercatat oleh aparat kesehatan setempat mencapai 780. Semua 803 pasien yang wafat, kecuali satu di Filipina, sejauh ini berada di wilayah China Daratan dan Hong Kong.
Pada tahun 2003, sebanyak 774 orang kehilangan nyawa akibat Sars (severe acute respiratory syndrome) di lebih dari dua puluh negara.
Sekarang ini, lebih dari 34.800 orang di seluruh dunia terinfeksi coronavirus tipe baru, yang dikenal dengan 2019-nCoV, mayoritas berada di China.
Bulan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan status darurat kesehatan global dikarenakan wabah ini.
Dalam buletin terbaru, aparat kesehatan di Provinsi Hubei, di mana terletak kota Wuhan yang merupakan episentrum wabah 2019-nCoV, pada hari Sabtu (8/2/2020) melaporkan ada 81 kematian baru, sehingga total angka kematian di daerah itu 780.
Hari Kamis (6/2/2020), seorang pria warga Amerika Serikat berusia 60 tahun wafat di Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan. Dia merupakan korban non-China yang tercatat aparat setempat.
Hari Sabtu, Prancis mengumumkan lima kasus baru di wilayah Haute-Savoie, termasuk seorang bocah lelaki berusia 9 tahun, sehingga jumlah orang yang terinfeksi di negara itu menjadi 11.
Menteri Kesehatan Prancis Agnès Buzyn mengatakan semua lima pasien infeksi baru adalah warga Inggris yang tinggal di sebuah pemondokan di pedesaan yang sama. Pemondokan itu merupakan tempat yang sama yang ditempati seorang warga Inggris yang sebelumnya melancong ke Singapura.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Di Singapura sendiri hari Sabtu (8/2/2020) Kementerian Kesehatan Singapura mengumumkan ada 7 kasus infeksi baru, sehingga total ada 40 orang positif terjangkit virus 2019-nCoV, lapor The Strait Times.*