Hidayatullah.com—Perdana Menteri Elyes el-Fakhfakh turun dari jabatannya. Kantor kepresidenan Tunisa hari Rabu pagi (15/7/2020) mengkonfirmasi bahwa kepala pemerintahan Tunisia itu telah mengajukan surat pengunduran diri.
Keputusan itu diambil menyusul tekanan bertubi-tubi terhadap Fakhfakh dari para anggota parlemen sejak sepekan terakhir berkaitan dengan skandal keuangan yang menyeret namanya.
Fakhfakh memimpin kabinet belum sampai enam bulan, menjadikannya perdana menteri dengan masa jabatan tersingkat dalam pemerintahan Tunisia.
Pengunduran dirinya itu dilakukan setelah terjadi pertikaian di parlemen, yang saat ini dikuasai partai Islam moderat Ennahda, dan munculnya suara-suara ancaman pencabutan dukungan atas pemerintahannya karena adanya indikasi konflik kepentingan.
Fakhfakh dituduh mempertahankan sahamnya di sejumlah perusahaan swasta yang memenangkan kontrak dari negara sebesar $15 juta.
Dia membantah tuduhan korupsi dan sebelumnya pernah mengatakan akan meletakkan jabatannya apabila hasil penyelidikan membuktikan dirinya bersalah.
Sebuah pernyataan dari kantor perdana menteri menyebut pengunduran diri itu dilakukan demi kepentingan nasional dan sebuah jalan yang diusulkan kepada presiden untuk keluar dari masalah tersebut.
Presiden Tunisia diperkirakan akan menunjuk pengganti Fakhfakh dalam waktu sepekan, yang mana orang pengganti itu mendapat waktu dua bulan untuk membentuk pemerintahan (kabinet) yang disetujui oleh mayoritas anggota parlemen.*