Hidayatullah.com — Qatar Airways Cargo, divisi kargo maskapai yang berbasis di Doha, mengumumkan fase kedua dari program WeQare yang disebut Rewild the Planet. Program itu merupakan komitmen maskapai untuk melestarikan satwa liar dan hewan yang terancam punah dengan menerbangkan mereka kembali ke habitat alami mereka tanpa dikenai biaya.
Dilansir Middle East Monitor (MEMO) pada Kamis (04/02/2021), Guillaume Halleux, Kepala Kantor kargo di Qatar Airways mengatakan:
“Kami prihatin tentang warisan yang kami tinggalkan untuk generasi masa depan. Sebagai pengangkut kargo terkemuka di dunia, kami sangat percaya dalam memberi kembali kepada masyarakat dan melindungi lingkungan kami,” katanya. “Kita semua tahu bahwa hewan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekologi yang pada gilirannya menjamin keberadaan dan keseimbangan lingkungan,” tambahnya.
Melalui Rewild Planet – Bagian 2, Qatar Airways ingin mendorong pelestarian ini dan itulah sebabnya kami menawarkan transportasi gratis untuk membawa hewan liar kembali ke tempat asalnya, lanjutnya. Qatar Airways adalah penandatangan perdana Deklarasi Istana Buckingham pada tahun 2016 yang, dengan dukungan industri transportasi, bertujuan untuk melawan perdagangan satwa liar ilegal.
Maskapai itu juga merupakan anggota pendiri United for Wildlife Transport Taskforce. Pada tahun 2018 lalu, maskapai ini mengangkut badak hitam yang terancam punah dari Kebun Binatang San Diego ke habitat aslinya di Tanzania sebagai bagian dari program pengembangbiakan.
Program WeQare diluncurkan pada Juli tahun lalu sebagai bagian dari komitmen maskapai terhadap kesadaran lingkungan dan “kebijakan tanpa toleransi terhadap transportasi ilegal satwa liar yang terancam punah”. Fase pertama termasuk menawarkan bantuan kemanusiaan dan peralatan medis senilai satu juta kilogram ke sejumlah organisasi amal.
Industri penerbangan menyumbang 2,5 persen dari emisi karbon dioksida global, meskipun pandemi Covid-19 menahan emisi global tahun lalu, data telah mengungkapkan bahwa itu meningkat pada paruh kedua tahun ini. Menurut situs berita transportasi dan logistik TheLoadStar, terlepas dari komitmen keberlanjutan Qatar Airways, maskapai ini adalah salah satu dari sedikit maskapai penerbangan besar yang tidak menguji bahan bakar penerbangan berkelanjutan.
“Mengapa kami belum melakukan penerbangan bahan bakar aviasi berkelanjutan (SAF)? Alasan nomor satu adalah karena kami telah fokus untuk mengembangkan bisnis. Kedengarannya seperti alasan yang mudah, tetapi kami melaju dengan sangat cepat, berlari dan berkembang,” ujar dDalam sebuah wawancara dengan situs web.*