Hidayatullah.com—Para pekerja dari wilayah Moselle di bagian utara Prancis hari Sabtu (13/3/2021) turun ke jalan untuk memprotes kebijakan Jerman yang melakukan pemeriksaan kesehatan ketat terhadap para pekerja lintas batas kedua negara.
Sejak 2 Maret, pekerja yang menyeberang perbatasan masuk wilayah Jerman dari Moselle diminta menunjukkan hasil tes negatif Covid-19 kurun 48 jam terakhir.
Para demonstran marah dengan kebijakan itu yang disebutnya sebagai situasi menyulitkan.
Dilansir RFI, menurut sejumlah pekerja lintas batas sejak awal bulan ini mereka diterpaksa membuat janji dengan petugas medis setiap dua hari sekali untuk memperoleh tes PCR Covid-19 agar mereka diperbolehkan melintasi perbatasan untuk pergi bekerja.
Seorang pengunjuk rasa mengatakan setiap hari perlu tambahan waktu antara 30 sampai 45 menit untuk mencapai tempat kerjanya.
Aturan ketat itu juga menimbulkan kesulitan bagi orangtua yang mengantarkan sekolah anaknya di seberang perbatasan di Jerman.
Sekitar 16.000 pekerja Prancis melakukan perjalan ke Jerman setiap hari.
Unjuk rasa yang dilakukan di sekitar pintu perbatasan Stiring-Wendel itu menuntut kebijakan yang lebih fleksibel, menyeru agar dibuat semacam sertifikat yang memungkinkan arus pekerja bolak-balik Prancis-Jerman lebih lancar.*