Hidayatullah.com—Goldman Sachs mengatakan kepada para stafnya di Amerika Serikat bahwa mereka harus mengungkapkan status vaksinasi Covid-19 sebelum kembali bekerja di kantor pekan depan.
Raksasa bank investasi itu, yang juga memiliki 6.000 karyawan di Inggris, secara terpisah memberitahu stafnya di negeri Ratu Elizabeth bahwa mereka memiliki pilihan untuk mengisi status vaksinasinya secara anonim tanpa menuliskan nama.
Sebelumnya, Goldman Sachs mengatakan kepada stafnya di Amerika Serikat bahwa pemberitahuan status inokulasi vaksin Covid-19 itu sifatnya opsional, lansir The Guardian Jumat (11/6/2021).
Pihak perusahaan mengatakan tujuan dari kebijakan itu adalah untuk mengukur tingkat vaksinasi di lingkungan kerjanya.
Goldman Sachs merupakan salah satu perusahaan besar yang mendorong agar karyawan kembali bekerja di kantor.
CEO-nya, David Solomon, menyebut bekerja dari rumah merupakan suatu “penyimpangan”.*