Hidayatullah.com—Di tengah kemarahan dunia Islam yang sedang berlangsung atas pernyataan pemimpin partai nasionalis Hindu India, Nupur Sharma, sebuah video dari sebuah desa di Uttar Pradesh yang kembali viral menunjukkan tiga pengemis dan fakir-miskin Muslim menjadi korban perundungan dan pelecehan saat mereka sedang meminta sedekah.
Video yang dibagikan di media sosial itu menunjukkan ketiga pria itu dipaksa melakukan sit up dan meneriakkan ‘Jai Shri Ram’ (“emenangan untuk Dewa Rama). Menurut NDTV, peristiwa itu terjadi di desa Degur di daerah Gonda, Uttar Pradesh (UP).
“Mereka memakai pakaian sadhu tetapi mereka akan makan biriyani dengan uang ini,” kata yang lain terdengar.
Dalam video yang viral itu menunjukkan seorang pria, bersenjatakan tongkat besar, meminta identifikasi dari para pengemis dan fakir miskin tersebut. Ketika mereka mengatakan tidak punya, dia menyebut mereka “jihadis” dan “teroris”.
“Tunjukkan saja Aadhaar mu kepada kami, atau kami akan menghancurkanmu… Kalian semua adalah teroris… Bawalah Aadhaar mu setiap saat,” katanya, menurut NDTV.
Video itu juga menunjukkan satu orang terdengar mengatakan “pukul mereka”. Dalam video tersebut juga terlihat seorang pria berusaha menenangkan situasi dan menenangkan pria tersebut.
Video tersebut dibagikan secara luas di media sosial, dengan klaim memburuknya situasi di India untuk minoritas. Pengemis Muslim yang meminta sedekah adalah pemandangan umum di India.
Aadhaar adalah 12 digit nomor identifikasi individu yang berfungsi sebagai bukti identitas dan bukti alamat bagi penduduk India. Menurut situs web saluran berita, salah satu pelaku telah ditangkap oleh polisi.
Dalam insiden terpisah, seorang pria yang diidentifikasi sebagai Tushar Shukla terlihat melecehkan seorang penjaga toko Muslim di Kanpur. Shukla, yang juga Presiden Yuva Morcha dari ‘Komite Koordinasi Hindu’, mencoba memaksa penjaga toko untuk berhenti menjual pakaian di jalan.
Namun pria itu kini telah ditangkap.
India telah menjadi pusat reaksi diplomatik setelah dua pemimpin partai nasionalis Hindu yang berkuasa, Partai Bharatiya Janata (Bharatiya Janata Party/BJP) membuat komentar yang diduga menghina Nabi Muhammad. Tak urung, peristiwa ini melahirkan kemarahan di dunia Muslim, memberikan tekanan pada BJP, yang akhirnya menangguhkan dan memecat Nupur Sharma dan Naveen Kumar Jindal.*