Hidayatullah.com– Raja dan Ratu Belanda mengungkapkan bahwa anak perempuan mereka yang berusia 18 tahun tidak lagi dapat kuliah dan bepergian secara bebas karena ada kemungkinan serangan atau penculikan.
Putri Amalia sudah keluar dari asrama mahasiswa di Amsterdam dan kembali ke rumah di Den Haag.
Hal tersebut diungkapkan oleh kedua orangtuanya saat bertemu dengan awak media dalam kunjungan kenegaraan ke Swedia.
Mata Ratu Maxima tampak berkaca-kaca saat menjelaskan “konsekuensi sulit” yang dihadapi putri sulungnya tersebut.
“Tidak ada kehidupan mahasiswa untuknya seperti yang dialami orang-orang lain,” imbuhnya seperti dikutip BBC Kamis (13/10/2022).
Putri Amalia – dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte – diketahui muncul dalam komunikasi jaringan kejahatan terorganisir, yang menindiku ahwa mereka kemungkinan menjadi target serangan atau penculikan.
Bulan lalu, potret resmi Putri Amalia yang sedang tersenyum dirilis ketika dia masuk kuliah hari pertama untuk belajar politik, psikologi,hukum dan ekonomi.
Perayaan meriah digelar ketika gadis itu pindah ke asrama mahasiswa Universitas Amsterdam dan berbaur dengan teman-teman kuliahnya.
Kehidupan pewaris tahta Kerajaan Belanda berusia 18 tahun itu – dan akan bertambah menjadi 19 pada bulan Desember – diusahakan normal sebisa mungkin. Di Belanda, banyak yang melihatnya sebagai seorang bangsawan yang relatif rendah hati.
Sebagai seorang joki yang cukup serius, Amalia memiliki kuda bernama Mojito dan dia dijuluki Cocktail Queen ketika bekerja di sebuah bar di pantai di Scheveningen saat liburan musim panas.
Dalam autobiografi yang dirilis bertepatan dengan ulang tahun ke-18, Amalia mengungkapkan perihal kesehatan mentalnya dan bahwa dia sering berbicara dengan terapisnya.
Malang baginya, belum sampai setengah jalan melewati semester pertama, laporan intelijen mengindikasikan Putri Amalia terpaksa harus menarik diri dari kehidupan normalnya sebagai mahasiswa.
Keluarganya berharap pengawalan ketat terhadap gadis itu hanya berlaku sementara.
Sangat jarang keluarga kerajaan dan pejabat pemerintah Belanda secara terbuka berbicara perihal isu keamanan dan keselamatan mereka.
Berbicara dengan awak media Ratu Maxima, seorang mantan ekonom kelahiran Argentina, menekankan bahwa Amalia masih melanjutkan kuliahnya, dan bahkan sempat berkelakar perihal kemungkinan gadis itu akan memperoleh nilai akademik sempurna.
Ketika ditanya perihal dampaknya “sebagai seorang ayah”, Raja Willem-Alexander mengakui “situasinya sangat berat” dan dia tidak sanggup untuk memaparkannya.*