Hidayatullah.com–Film Fozen, film animasi anak besutan Walt Disney yang menjadi perbincangan masyarakat dunia setelah film Toy Story dinilai mengkampanyekan homoseksual.
“Frozen adalah film yang mempromosikan kesetaraan derajat antara kaum heteroseksual (yang tertarik dengan lawan jenis) dan kaum homoseksual,” demikian tulis oleh Hawari, santri angkatan kedua SMA di Pesantren Media di laman resmi www.pesantrenmedia.com.
Menurut Hawari, seluruh film ini secara tersirat menyuarakan sebuah pesan bahwa perilaku homoseksual adalah perilaku yang normal, tidak pantas dibenci, tidak boleh dijauhi, dan sepatutnya diterima di masyarakat.
Frozen bercerita tentang kehidupan dua orang putri raja dan ratu di Kerajaan Arendelle, yakni Putri Elsa dan Putri Anna. Putri Elsa memiliki kekuatan ajaib yakni bisa membekukan benda-benda yang ada di sekitarnya dan membuatnya bersalju. Orangtua Elsa mengajarinya bahwa kekuatan ajaib itu tidak boleh diketahui siapapun, karena kekuatan itu memalukan, berbahaya, dan bisa mematikan. Inilah kemudian yang dihubungkan dengan ketertarikan sesama jenis. Ketertarikan sesama jenis adalah kekuatan ajaib yang tidak pantas diperlihatkan.
“Ingat saat Anna dibawa ke tetua para troll untuk disembuhkan setelah tanpa sengaja terserang oleh kekuatan Elsa? Tetua troll itu bertanya, apakah kekuatan Elsa itu kutukan atau memang terlahir seperti itu. Raja pun menjelaskan bahwa Elsa terlahir seperti itu. Born with the power : born that way. Sebuah pesan tersirat bahwa homoseksual adalah bawaan dari lahir, dan bukan sebuah kutukan,” jelas Hawari.
Tidak ketinggalan di Indonesia film ini banyak digemari anak-anak. Soundtrack dari film ini pun, Let It Go, menjadi sangat booming dan terus menerus merajai posisi sepuluh besar di berbagai tangga lagu dunia.
Sebelumnya, bulan Maret lalu penyiar sebuah radio milik gereja, Radio Generations, Kevin Swanson dan Steve Vaughn menuding film Disney ini memiliki agenda tersembunyi.
Ia bahkan mengatakan karya ini sebuah kejahatan, karena ingin memberi pesan bahwa homoseksual dan bestiality (ketertarikan seksual pada binatang) sebagai sebuah kewajaran.
“Berapa banyak anak-anak yang ditarik ke sini dan berapa banyak orang kristen yang mengajak anaknya melihat film ‘Frozen’. Film yang diproduksi oleh organisasi paling pro homoseksual?” kata Swanson dikutip BBC.
Seperti diketahui, Frozen meraih penghargaan sebagai film animasi terbaik pada Academy Awards ke-86 (Oscar 2014) mengalahkan The Croods, Despicable Me 2, Ernest & Celestine, The Wind Rises.*