Hidayatullah.com–KJRI Jeddah berhasil menyelamatkan Nurni Nerviana TKI korban perdagangan orang (Human Trafficking) asal Yogyakarta pada Rabu (10/02/2016) malam. Berkat koordinasi dengan Polsek Al-Samir, Jeddah Nerviana akhirnya berhasil diselamatkan dan langsung dibawa ke shalter KJRI Jeddah.
“Saya jemput sore setelah maghrib di Polsek Al-Samir, sekarang sudah di shalter KJRI,” ujar staf naker KJRI Jeddah Suryadi dikutip LiputanBMI Kamis, 11 Februari 2016.
Kasus Nurni diterima KJRI Jeddah pada 6 Februari 2016, kepada KJRI, Nurni mengaku diberi makan yang tidak layak serta dipekerjakan dengan batas waktu yang melebihi standar, serta tidak boleh keluar dan berbicara dengan sesama WNI.
Perempuan kelahiran 1979 itu diberangkatkan pada 15 Desember 2015 melalui Bandara Soekarno-Hatta transit Singapore, kemudian berangkat ke Doha dan Kairo, pada tanggal 18 Desember 2015 ia pun tiba di Arab Saudi.
“Saya tidak merasa tandatangan kontrak, pikir saya mungkin nanti kalau sudah sampai imigrasi Kairo, tapi ditunggu-tunggu tidak ada juga. Saya mulai curiga ketika sampai di Bandara Jeddah dipersulit, saya tidak begitu ngerti bahasa arab, tapi saya tau dari gerak gerik pandangan petugas bandara,” demikian ungkap Nurni kepada KJRI Jeddah.
Sementara itu Pelaksana Fungsi Konsuler IV KJRI Jeddah Rahmat Aming mengaku akan memproses kepulangan Nurni. Menurutnya, Nurni diberangkatkan bukan melalui PPTKIS, tapi diberangkatkan oleh jaringan sindikat perdagangan orang.
“Saya sarankan kepada CTKI (Calon Tenaga Kerja Indonesia) agar tidak mudah tergiur oleh iming-iming uang sponsor atau agen penyalur, jika tidak mempunyai keahlian bahasa setempat maupun skill, sebaiknya tidak bekerja ke luar negeri. Waspadai modus operandi perdagangan manusia yang berkedok memberi pekerjaan mudah dan gaji yang tinggi serta pastikan agen atau PPTKIS yang jelas penanggung jawabnya,” tandas Rahmat Aming.*