Hidayatullah.com—Sedikitnya 15 orang tewas ketika api membakar sebuah kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh, sementara 400 orang dilaporkan hilang, kata badan urusan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Kami masih memiliki 400 orang yang belum diketahui keberadaannya, mungkin tertimbun di antara reruntuhan,” kata Johannes van der Klaauw dari UNHCR yang bergabung dalam pertemuan di Jenewa dari Dhaka, Bangladesh, lewat sambungan video.
Dia menambahkan bahwa UNHCR telah melaporkan 560 orang terluka dalam kebakaran itu dan 45.000 orang kehilangan tempat bernaung.
Api melahap kamp Balukhali dekat kota Cox’s Bazar hari Senin malam, menghanguskan ribuan gubuk, sementara orang-orang berusaha menyelamatkan nyawa dan harta bendanya.
“Semuanya musnah. Ribuan orang kehilangan tempat tinggal,” kata Aman Ullah, seorang pengungsi Rohingya di kamp Balukhali camp, kepada Reuters seperti dilansir The Guardian Selasa (23/3/2021).
“Api berhasil dipadamkan setelah 6 jam, tetapi sebagian kamp masih tampak mengeluarkan asap sepanjang malam,” imbuhnya.
“Penyebab kebakaran masih belum diketahui,” kata Zakir Hossain Khan, seorang pejabat senior kepolisian berbicara lewat telepon dari kamp. “Pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran.”
Sanjeev Kafley, kepala delegasi International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies di Bangladesh, mengatakan lebih dari 17.000 gubuk hancur dan puluhan ribu orang tak punya tempat bernaung.
Lebih dari 1.000 staf Palang Merah dan sukarelawan bergotong-royong memadamkan api uang menyebar ke empat seksi di kamp yang menampung sekitar 124.000 orang pengungsi, atau sepersepuluh dari kira-kira 1 juta pengungsi Rohingya di daerah itu, imbuhnya.
“Saya sudah bertugas di Cox’s Bazar selama tiga setengah tahun dan tidak pernah melihat kebakaran seperti itu,” ujarnya kepada Reuters. “Sebagian dari mereka kehilangan segalanya.”*