Hidayatullah.com — Pada 14 Oktober 2021, Netflix merilis koleksi film Palestina yang telah lama dinanti-nanti para penggemar. Selain berbagai film, terdapat juga acara TV tentang sejarah negara Palestina, dulu dan sekarang.
Disebut sebagai “kehebatan sinema Palestina”, koleksi platform streaming itu awalnya terdiri dari 32 film, namun kini terus bertambah.
Meski langkah Netflix ini dikecam oleh beberapa penggemar yang tidak puas, mayoritas penggemar memandang ini sebagai kemenangan karena membantu menyoroti penindasan yang dihadapi rakyat Palestina hingga saat ini.
Kami telah menyusun daftar lima film kisah Palestina terbaik dan wajib anda tonton. Koleksi Netflix ini tidak hanya tentang film perang timur tengah atau kekejaman yang terdokumentasi dalam film tentang zionis ‘Israel’.
Ada juga beberapa acara komedi dan ringan yang membantu kita untuk lebih memahami kehidupan sehari-hari rakyat Palestina.
Pertama, 3000 Nights (2015)

Diambil dari kisah nyata, film berdurasi 1 jam 35 menit ini menceritakan kisah menyayat hati seorang pengantin baru Palestina yang dituduh membantu seorang pemuda diduga melakukan serangan mematikan di sebuah pos pemeriksaan militer.
Namun, ketika perempuan itu menolak berbohong agar pemuda tersebut mendapat hukuman yang lebih berat, ia malah dijatuhi hukuman 8 tahun penjara. Dia tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil.
Film ini menggambarkan gejolak dirinya sebagai tahanan politik saat membesarkan bayi laki-laki di dalam dinding penjara.
Mengerikan. Mengharukan. Menyakitkan. Anda akan membutuhkan beberapa tisu untuk yang satu ini.
Selanjutnya, Ave Maria (2015)

Film drama pendek yang disutradarai oleh Basil Khalil, seorang pria Palestina-Inggris, menceritakan tentang pertemuan lucu antara pemukim ilegal Yahudi ‘Israel’ dan biarawati Palestina setelah mobil si pemukim mogok di depan sebuah biara.
Di sini, para pemukim kemudian melihat sekilas seperti apa kehidupan orang Palestina di Tepi Barat yang diduduki ‘Israel’.
Film Anak Palestina, Children of Shatila (1998)

Dalam film dokumenter yang lebih tua ini, penonton dihadapkan pada kisah dua anak yang tinggal di kamp pengungsi Shatila di Beirut lima puluh tahun setelah kakek-nenek mereka diusir dari tanah mereka oleh Zionis. Sebuah cerita yang mengekspos tentang kebenaran di balik kehilangan dan perang.
Keempat, The Present (2020)

Film pendek pemenang Academy Award, British Academy of Film dan Television Arts (BAFTA Award) ini digarap oleh sutradara Farah Nabulsi dan Hind Shoufani.
Berdurasi 23 menit, film ini mengisahkan realitas mengerikan dan kontrol yang ketat ‘Israel’ atas Tepi Barat.
Yusef, seorang suami yang memiliki putri bernama Yasmin, harus menanggung penghinaan dan rasa malu ketika ia harus dua kali melewati pos pemeriksaan tentara ‘Israel’.
Film tentang Tahanan Palestina, Ghost Hunting (2017)

Disutradarai Raed Andoni, film dokumenter ini memberi gambaran kenangan buruk dan trauma yang dialami oleh pemuda Palestina karena introgasi ‘Israel’ yang kejam di dalam tahanan.
Film ini memenangkan penghargaan Silver Bear pertama Berlinale untuk Film Dokumenter Terbaik.*