Hidayatullah.com–Jika Anda datang ke Bandar Udara Polonia Medan atau turun ke Bandar Udara Sultan Iskandar Muda Aceh, janganlah kaget. Sebab di tempat itu, kini telah dipenuhi pesawat-pesawat asing dan ribuan relawan bule. Di Bandar Udara Sultan Iskandar Muda Aceh, khusunya di lapangan milik Angkatan Udara (AU) bahkan telah berkemah ratusan relawan asing dan LSM seluruh penjuru dunia. “Pokoknya, mirip jambore internasional, “ ujar seorang relawan asal Jakarta kepada Hidayatullah.com.
Para relawan dan LSM datang dari berbagai negara, mulai dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Malaysia, Singapura, Tunisia, Aljazair, Belanda, Australia, Cina bahkan dari Afrika. Selain mendirikan kemah, mereka juga menggelar posko-posko kemanusiaan. Seorang wartawan asal Indonesia menceritakan, kondisi itu mirip pameran kedirgantaraan. “Mirip pameran militer lah, “tambah Dzikrullah pada Hidayatullah.com.
Maklum, semenjak Indonesia diketahui sebagai negara dengan korban Tsunami terbesar, hampir seluruh negara datang membantu. Dengan alasan kemanusiaan, mereka kemudian mengerahkan pesawat terbang dan peralatan militernya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah Singapura, Senin (3/1) lalu telah mengirim pesawat helikopter Chinook ke Meulaboh yang diikuti oleh pengiriman satu kapal militer milik Angkatan Udara (AU) Singapura sebagai tempat landing pesawat-pesawat helikopter tersebut.
Sementara itu Pemerintah Tunisia juga telah mengirim dua pesawat Hercules berisikan peralatan medis, tenda dan makanan untuk korban tsunami di NAD dan Sumatera Utara. Kedua pesawat tersebut telah tiba di Indonesia pada akhir pekan lalu.
Aktivitas di Lanud Sultan Iskandar Muda juga masih terlihat sibuk. Helikopter-helikopter milik AU Australia, AU Singapura dan AU Amerika Serikat terus-menerus mendarat dan pergi.
Sebelumnya, dalam awal pergantian tahun lalu, Amerika Serikat (AS) telah mengirimkan sebuah kapal induknya, USS Abraham Lincoln ke Aceh. USS Abraham Lincoln menjadi Posko Operasi Bantuan untuk Aceh dan sudah mengirimkan 12 helikopternya untuk mengangkuti pasok pangan darurat ke lokasi-lokasi terisolasi , termasuk Meulaboh.
Menurut berbagai sumber, menyebutkan, kapal induk yang juga mengangkut puluhan pesawat tempur di atasnya itu lepas jangkar di perairan tenang sekitar 3 mil laut dari wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
Empat kapal perang AS lainnya dalam operasi bantuan itu juga diperkuat dengan ribuan personel Marinir serta pelaut Amerika. Pihak militer AS mengatakan misi pertolongan yang diberikan tersebut berskala terbesar yang pernah dilakukan sejak Perang Vietnam. Entahlah, sampai kapan mereka di sini. (Dzik/hid/cha)