Hidayatullah.com–Muhammad Hudi Setiawan cucu Samanhuudi, pendiri Serikat Dagang Islam (SDI) mengatakan, seharusnya pemerintah meniru semangat perjuangan kakeknya itu. Sebab, menurut putra Siti Warsinah, putri dari Suginem istri pertama Saman Hudi, kakeknya itu memiliki semangat juang yang patut ditiru.
“Kakek saya dulu saudagar batik kaya raya. Tapi, hartanya justru habis digunakan untuk berjuang melawan penjajah Belanda,” katanya. Tidak hanya itu, menurutnya, di akhir masa hidup tokoh yang telah diberi gelar Pahlawan Nasional itu, hartanya telah ludes untuk perjuangan.
“Di akhir hayatnya, kakek tak punya apa-apa lagi. Ia tidak mewarisi keluarganya harta, hanya iman dan semangat perjuangan,” tegasnya kepada hidayatullah.com di kediamannya di jalan Liris No 1 Pajang, Solo, Jawa Tengah.
Berjuang totalitas dengan harta itulah yang menurut Hudi jarang dimiliki para pejabat sekarang. Alih-alih demikian, katanya, tak sedikit pejabat yang justru makan uang rakyat.
“Sekarang pejabat banyak yang korupsi. Memperjuangkan kekayaan pribadi dengan uang haram,” tuturnya.
Tidak hanya itu, menurutnya, pemerintah justru menyulitkan ekonomi rakyat. Pemerintah sangat birokratis dan berbelit-belit. “Hal ini juga penyebab kemunduran ekonomi masyarakat,” terangnya. Karena itu, Hudi mengatakan, perjuangan Indonesia belum pernah selesai. Masih banyak tugas yang harus diperjuangkan bangsa ini. “Kita harus terus berjuang,” kata cucu pejuang Indonesia ini mantap.*