Hidayatullah.com—Ormas Islam Persatuan Ummat Islam (PUI) resmi menyatakan dukungannya pada pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto – Hatta Rajasa untuk pilpres 9 Juli mendatang. Dukungan tersebut di deklarasikan di Kota Bandung, belum lama ini.
Menurut Ketua Umum PUI,H. Nurhasan Zaidi mengatakan bahwa sebelum deklarasi ,PUI telah melakukan kajian mendalam terhadap dua pasangan capres dan cawapres baik pasangan Prabowo-Hatta maupun pasangan Jokowi-Jusuf Kala. Namun berdasarkan hasil kajian PUI mengaku pasangan Prabowo-Hatta dinilai sebagai pasangan yang lebih tepat dari sisi Islam.
“Berdasarkan hasil Ijtihad, kami sepakat untuk mendukung dan memilih pasangan Prabowo-Hatta Rajasa,” jelasnya.
Namun demikian pihaknya juga mengakui bahwa kedua pasangan Capres-Cawapres tidak ada yang ideal sesuai dengan syariat Islam.Meski begitu PUI menilai dan memilih yang mudharatnya lebih sedikit untuk pasangan Capres-Cawapres.Di pilihnnya pasangan Prabowo-Hatta juga merupakan hasil komunikasi dan pertimbangan dengan seluruh umat Islam juga partai Islam yang ada. Ia juga mengklaim,bahwa mayoritas pemimpin organisasi islam maupun partai Islam memilih sikap yang sama.
“Hampir semua partai Islam dan juga Ormas Islam dukung pasangan Prabowo-Hatta,” katanya.
Nurhasan ia menyebutkan warga dan simpatisan PUI yang tersebar di 15 provinsi di Indonesia menyatakan siap melaksanakan putusan DPP tersebut.Warga dan simpatisan PUI di seluruh Indonesia yang menurut Nurhasan ada 15 juta orang akan menggunakan segenap daya upaya untuk memenangkan nomor urut satu tersebut.
Namun demikian PUI juga mengimbau kepada seluruh umat Islam untuk tetap menjaga ukhuwah. Meski terdapat perbedaan pilihan namun persatuan dan silaturrahim umat Islam harus tetap terjaga.
“Meski berbeda Ijtihad namun pada hakekatnya, kita adalah bagian tak terpisahkan dari bangsa Indonesia,” kata Zainudin.
Dalam deklarasi ini hadir pula Ketua Majelis Syuro PUI, Ahmad Heryawan. Ia mengatakan umat Islam wajib memilih calon pemimpin yang paling memungkinkan. Ia menilai konsep yang diusung PUI ini baik karena mengambil sikap berdasarkan ijtihad.
Senada dengan Nurhasan,ia beralasan bahwa secara idealis kedua pasangan Capres-Cawapres 2014 ini tidak ada yang sempurna sesuai dengan kriteria pimimpin menurut Islam. Namun demikian memilih pemimpin adalah wajib maka hendaknya dipilih yang mudhorotnya paling sedikit.
“Kenyataan sekarang seperti ini,kita tidak mungkin lari dan menghindar. Kita sudah melakukan ijtihad ,tinggal ikhtiar dan tawakal kepada Allah sambil berdoa semoga kita diberi pemimpin yang dicintai umat dan mencintai umat Islam. Untuk itu kedepan proses kaderisasi dan dakwahnya harus semakin gencar,sehingga mampu melahirkan generasi pemimpin dambaan umat”ujar Ahmad Heryawan yang juga Gubernur Jawa Barat ini
Dalam kesempatan tersebut juga dibacakan hasil ijtihad yang tertuang dalam Maklumat DPP PUI tentang Pemilihan Presiden RI tahun 2014 yang terdiri 12 butir maklumat.
“Pada akhirnya, saat Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2014-2019 telah terpilih, siapa pun dia, kemudian dilantik,marilah kita memberikan dukungan dan loyalitas kita kepadanya. Segala perbedaan pendapat dan pilihan politik hendaknya dihentikan seketika. Kita pun hendaknya tetap selalu menjaga ukhuwah dalam perbedaan demi persatuan ummat dan bangsa,” demikian salah satu bunyi maklumat.*