Hidayatullah.com–Duta Besar Saudi Arabia untuk Indonesia, Osama Mohammad Abdullah Alshuaibi mengatakan bahwa bercadar sama sekali tidak mengganggu proses komunikasi pembelajaran dan pendidikan. Hal itu bertantangan dengan alasan beberapa universitas Islam di Indonesia yang melarang mahasiswinya bercadar dengan alasan mengganggu proses pembelajaran.
“Bercadar sama sekali tak mengganggu proses pendidikan. Arab Saudi sendiri sangat menaruh perhatian kepada kaum perempuan dalam pendidikan dan mereka juga didorong untuk terlibat langsung dalam belajar dan mengajar. Di sana juga sangat dilindungi identitas keislaman mereka, bahkan dilindungi untuk mengikuti kegiatan pendidikan,” jelas Osama kepada hidayatullah.com usai mengisi kuliah tamu di Aula Garuda Murti, Kampus C Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, Jum’at, (09/03/2018).
Baca: PP Muhammadiyah: Sebaiknya UIN Yogyakarta Pertimbangkan Persekusi Cadar
Kendati demikian, ia merasa tak memiliki wewenang untuk ikut campur polemik larangan cadar di kampus-kampus Indonesia.
Sebelumnya, dalam pemaparannya sebagai dosen tamu yang bertajuk “Academic Advancement in the Kingdom of Saudi Arabia Towards Education 4.0”, Osama menyampaikan menganai perkembangan pendidikan di Arab Saudi di depan ratusan mahasiswa UNAIR. Ia juga menyampaikan bahwa populasi pelajar wanita sangat meningkat dratis dari tahun ke tahun dari pada pria di Saudi.
Setidaknya ada tiga kampus di Saudi yang masuk dalam 300 universitas terbaik dunia berdasarkan QS University Rankings, yakni, King Saud University, King Abdulaziz University, dan King Fahd University of Petroleum & Minerals.*/Sirajuddin Muslim