Hidayatullah.com– Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah kembali mengkritisi penegakan hukum di negeri ini. Wakil rakyat yang dikenal kritis ini menanggapi pernyataan Menko Polhukam Wiranto soal sudah diketahuinya dalang yang memerintahkan untuk membunuh 4 tokoh nasional.
Fahri mengingatkan kasus dirinya pernah diancam bunuh, namun hukum diam saja. “Saya pernah juga, Pak. Bahkan dikepung pakai parang, tombak dan panah,” ungkap Fahri, Rabu (29/05/2019).
Fahri juga mengaku pernah diancam oleh sayembara pembunuhan.
“Saya pejabat juga. (Tapi) Hukum diam aja,” ungkapnya.
Selain itu, Fahri pun menanggapi pernyataan lain Menko Polhukam Wiranto pada sebuah berita. Berita itu memberi judul quote Wiranto bahwa kasus rencana pembunuhan tokoh nasional adalah pertaruhan kredibilitas Polri.
“Pertaruhan apa, Pak?” tulis akun @fahrihamzah menanggapinya. “Tiap hari ada ancaman ke lawan sampeyan diam aja…begitu kalian yg diancam sedikit aja…ampun deh,” kritiknya.
Baca: Sempat Ditolak di Manado, Dialog Fahri Hamzah Tetap Berlangsung Hangat
Diketahui, sebelumnya Wiranto menyatakan bahwa dalang yang disebut-sebut berencana pembunuhan 4 pejabat sudah diketahui.
“Sudah, sudah, dalangnya sudah diketahui. Ya nggak bisa (diungkapkan dari mana aktornya), nanti tunggu kepolisian saja. Tunggu, tunggu,” sebutnya, Selasa (28/05/2019).
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Ia meminta agar tidak mendahului hasil pemeriksaan kepolisian.
Menurut Wiranto, rencana pembunuhan pejabat negara selalu ada sejak dulu, akan tetapi ia bersyukur sebab aparat keamanan diklaimnya sigap mengantisipasinya.
“Jadi rencana pembunuhan pejabat itu sejak dulu selalu ada ya. Dan kita bersyukur bahwa aparat keamanan kita cukup sigap. Operasi intelijen, operasi keamanan, itu sangat cepat sekali. Dan sekarang sudah dapat diringkus kan,” ungkapnya kutip INI-Net.*