Hidayatullah.com- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Waketum MUI) yang ditetapkan, KH Muhyiddin Junaidi, menyatakan bahwa MUI akan lebih maksimal berperan bahkan secara global.
“Insya Allah Majelis Ulama ke depan akan berperan lebih maksimal, bukan hanya bermain di tataran lokal, tetapi akan bermain di tataran regional dan global,” ujar setelah dilantik secara resmi sebagai Waketum MUI di Jakarta dalam keterangan semalam.
Kiai Muhyiddin pun mengingatkan bahwa MUI sudah berkomitmen membangun Rumah Sakit Islam Indonesia (RSII) di Hebron, Tepi Barat Palestina.
“Ini bukti kita punya ageda besar. Dengan kontribusi ini, bangsa Indonesia akan menjadi lebih besar lagi,” ujarnya.
Kiai Muhyiddin juga berharap, MUI bisa semakin responsif terhadap isu-isu keumatan seperti yang selama ini dilakukan.
“Kami berharap terhadap pimpinan dewan pimpinan harian MUI, wabil khusus Sekjen yang sangat berani dan responsif, mudah-mudahan bisa diimbangi oleh kami dan kami bisa belajar lebih banyak,” ujarnya.
Kiai Muhyiddin berharap terpilihnya dirinya sebagai Wakil Ketua Umum MUI akan berperan lebih maksimal sampai tingkat global.
Ia berharap amanah tersebut mampun diemban olehnya sebaik mungkin.
“Terima kasih atas amanah yang diberikan kepada saya. Semoga amanah ini bisa diemban dengan sebaik-baiknya. Insya Allah ke depan kita akan menjadi shodiqul hukumah (mitra pemerintah) yang kritis namun loyal,” ujarnya.
Baca: KH Muhyiddin Junaidi Jadi Waketum MUI Gantikan Prof Yunahar
Sebelumnya, MUI secara resmi menetapkan KH Muhyiddin Junaidi sebagai wakil ketua umum melalui rapat paripurna pada Selasa (04/02/2020).
Penetapan Kiai Muhyiddin diangkat menjadi wakil ketua umum karena posisi ini kosong setelah ditinggal almarhum waketum MUI sebelumnya, almarhum Prof Yunahar.
Pada Selasa (07/01/2020) lalu atau tiga hari setelah wafatnya Prof Yunahar, Dewan Pimpinan MUI memutuskan memilih Kiai Muhyiddin Junaidi untuk menggantikan Prof Yunahar.
Menurut Waketum MUI, Zainut Tauhid Sa’adi, Kiai Muhyiddin adalah sosok yang sudah lama berkhidmat di MUI dan terakhir menjabat sebagai Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional.
Posisinya terakhir ini, digantikan oleh perwakilan dari Muhammadiyah yaitu Prof Sudarnoto Abdul Hakim yang sebelumnya menjadi Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI Pusat.
“Prof Sudarnoto adalah pegiat pendidikan yang saya kira prestasinya dan karya-karyanya tidak bisa diragukan lagi. Namun dalam posisinya yang akan ditempati, beliau menggantikan Buya Muhyiddin Junaidi karena kemampuan bahasanya yang tidak kalah dengan Buya Muhyiddin Junaidi,” ujarnya di Gedung MUI Pusat, Jakarta setelah rapat paripurna dalam keterangan tertulis kepada media, Selasa malam.*