Hidayatullah.com– Front Persaudaraan Islam (FPI) menerbitkan maklumat untuk seluruh simpatisan sekaligus relawannya. Maklumat itu sebagai respons bencana banjir yang melanda Kalimantan Selatan (Kalsel) dan gempa bumi di Sulawesi Barat (Sulbar) beberapa waktu lalu.
Maklumat yang bertandatangan Wakil Ketua Umum DPP FPI Awit Mashuri itu mengintruksikan kepada semua relawan FPI diminta turun aktif membantu korban terdampak banjir Kalsel dan gempa Sulbar. Bahkan, seluruh sukarelawan diminta membuat posko kesiapsiagaan.
“Dengan ini DPP Front Persaudaraan Islam menginstruksikan kepada seluruh sukarelawan Front Persaudaraan Islam, di berbagai daerah dan wilayah untuk turun membantu penanggulangan bencana dan membuat posko kesiapsiagaan untuk membantu korban musibah bencana alam di seluruh NKRI,” tulis maklumat yang dikirimkan oleh salah seorang deklarator FPI, Munarman, Senin (18/01/2021).
Baca: FPKS Potong Gaji Lagi untuk Bantu Korban Bencana
Baca: Jalan Trans Sulawesi Pasca Longsor di Tapalang Mamuju Dibuka, Mobil Relawan Wahdah Islamiyah Dijarah
Sementara itu, pantauan hidayatullah.com di media sosial Twitter @Reborn_FPI juga menuliskan ajakan untuk terlibat membantu korban bencana.
“Kepada segenap Laskar Kemanusiaan Front Persaudaraan Islam, untuk segera turun membantu Korban Bencana Alam didekat daerah masing-masing.Tanah Longsor, Sumedang, Banjir, Kalsel, Gempa Bumi, Sulbar, Banjir & Longsor, Manado, Gunung Semeru Meletus, Lumajang & Kab. Malang dsk,” tulis akun @Reborn_FPI disertai unggahan foto.
Dikabarkan sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 21 ribu jiwa terdampak banjir di Kabupaten Tanah Laut, Kalsel, hingga Jumat (15/01/2021).
Lebih lanjut, BNPB juga melaporkan 3.571 unit rumah terendam banjir di Kabupaten Balangan, Kalsel, hingga Sabtu (16/01/2021) pukul 02.00 WIB.
Kemudian, sebanyak 19.435 orang mengungsi pascagempa di Sulawesi Barat (Sulbar). Data itu berdasarkan catatan BNPN per Senin (18/01/2021) pukul 08.00 WIB.
Berdasarkan data per 17 Januari 2021 pukul 20.00 WIB, jumlah warga meninggal dunia setelah gempa tercatat menjadi 81 orang. Dengan rincian 70 orang dari Kabupaten Mamuju dan 11 orang di Kabupaten Majene.*