Hidayatullah.com—Malaysia kembali menduduki puncak daftar tujuan liburan ramah Muslim dunia, bagi wisatawan Muslim, menyusul Indonesia urutan kedua, menurut Mastercard-CrescentRating 2022 Global Muslim Tourism Index (GMTI). Turki, Arab Saudi dan Indonesia berada di urutan kedua sementara Singapura terus menjadi tujuan wisata ramah Muslim teratas di antara tujuan non-anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) diikuti oleh Taiwan, Thailand dan Inggris.
“Kedatangan turis Muslim internasional mencapai 160 juta pada 2019 dan setelah gangguan pada 2020 dan 2021, kami memproyeksikan kedatangan turis Muslim akan mencapai 140 juta pada 2023 dan kembali ke level 2019 160 juta pada 2024,” ungkap Founder dan CEO CrescentRating dan HalalTrip, Fazal Bahardeen, dalam peluncuran Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2021 hari Rabu.
“Proyeksi prapandemi 230 juta kedatangan pada 2026 sekarang akan tercapai pada 2028 dengan perkiraan pengeluaran US$225 miliar (US$1 = RM4.37),” kata nya saat peluncuran GMTI Mastercard-CrescentRating 2022.
Acara tersebut terselenggara bersamaan dengan Halal In Travel-Global Summit 2022. Konferensi online tersebut berlangsung dari 31 Mei hingga 2 Juni 2022.
Berdasarkan situasi saat ini di Ukraina, laporan tersebut mencantumkan 138 tujuan berikut yang telah meninjau posisi Rusia dan Ukraina. Destinasi ini sekarang menyumbang lebih dari 98 persen kedatangan pengunjung Muslim.
Fazal mengatakan GMTI melacak kesehatan dan pertumbuhan tujuan wisata ramah Muslim di empat bidang strategis: akses, komunikasi, lingkungan, dan layanan. Dia mengungkapkan bahwa Gen Z, Milenial, dan wanita adalah demografi yang paling berpengaruh dan berkembang dalam populasi Muslim dan turis wanita mewakili segmen yang tumbuh paling cepat di pasar pariwisata Muslim.
Oleh karena itu, dia optimistis perekonomian akan segera pulih dari kerusakan akibat pandemi terhadap kehidupan dan kehidupan. Sementara itu, Presiden Divisi Mastercard untuk Asia Tenggara Safdar Khan mengatakan Mastercard berkomitmen untuk mendukung pemulihan penuh dan tangguh untuk perjalanan global di semua profil wisatawan.
“Itulah sebabnya kami selalu bekerja sama dengan mitra kami – HalalTrip dan CrescentRating – untuk mengembangkan wawasan bagi bisnis dan pemerintah serta membangun kemampuan baru untuk menawarkan pengalaman perjalanan yang aman, lancar, dan menyenangkan,” katanya.
Pelancong Muslim secara global telah mencapai 160 juta orang pada 2019. Setelah disrupsi krisis pada 2020 dan 2021, ia memperkirakan jumlah wisatawan Muslim akan mencapai 140 juta orang pada 2023 dan kembali pada level 2019 yakni 160 juta orang pada 2024.
Menurut proyeksi prapandemik, jumlah wisatawan Muslim akan mencapai 20 juta orang pada 2025. Sementara estimasi pengeluaran untuk wisata halal diperkirakan akan mencapai 225 juta dolar AS pada 2028.*