Hidayatullah.com– Pengumuman produsen Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, yang secara implisit menyatakan ada muatan politis pada Aksi Bela Islam III menimbulkan reaksi negatif dari publik khususnya umat Islam.
Salah satunya munculnya seruan untuk memboikot semua produk Sari Roti. Seruan yang ramai beredar di dunia maya ini ternyata berlanjut dalam aksi nyata.
Salah satunya adalah SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Jawa Timur, yang dikabarkan secara resmi menyetop pasokan Sari Roti dalam lingkup dan kegiatan sekolah tersebut.
Pakar Manajemen Apresiasi Penyelenggaraan Aksi Bela Islam III
Putusan itu kabarnya diambil secara bulat pada Rabu (07/12/2016), dalam rapat internal pengurus Koperasi Syariah Asy-Syams SD Muhammadiyah 4 Surabaya, yang salah satunya membawahi usaha kantin sekolah.
“Sudah diputuskan dalam rapat internal koperasi, dan semua pengurus sudah setuju,” ujar Badan Pemeriksa Koperasi, M Syaikhul Islam MHI dikutip portal berita resmi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, pwmu.co.
Sejak hari ini, Kamis (08/12/2016), katanya sudah tidak akan ada lagi pasokan Sari Roti di kantin sekolah dengan 1.600 murid ini.
Dalam salah satu pertimbangannya, putusan ini diambil setelah melihat pengumuman produsen Sari Roti yang dinilai tendensius itu.
Di Depan Presiden Jokowi, Pemuda Muhammadiyah Tuntut Ahok Ditahan
Diketahui, beberapa hari belakangan ini muncul seruan untuk memboikot produk-produk merek Sari Roti. Di antaranya di dunia maya muncul tanda pagar #BoikotSariRoti.
Pada Aksi Bela Islam III atau Aksi Super Damai 212 di Jakarta Pusat, berbagai kalangan ramai-ramai turut berpartisipasi menyukseksan hajatan besar ini. Di antaranya dengan berbagi berbagai jenis makanan, minuman, barang layak pakai, dan sebagainya.*