Hidayatullah.com– Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr Abdul Mu’ti, menyatakan, sikap dan pandangan Muhammadiyah menegaskan permasalahan yang terjadi di Palestina merupakan permasalahan agama.
Sikap dan pandangan itu, jelasnya, setelah melihat ruang gerak rakyat Palestina semakin sempit karena Israel semakin memperluas wilayahnya. Sementara tentara Zionis-Israel sangat membabi buta melakukan kekerasan kepada rakyat Palestina.
“Sikap dan pandangan Muhammadiyah menegaskan bahwa persoalan ini bukan semata-mata persoalan politik, akan tetapi menurut kami persoalan agama walaupun bukan konflik agama,” ujarnya saat memberikan sambutan pada pengajian bulanan Muhammadiyah di Menteng, Jakarta, kemarin malam, Jumat (05/01/2018).
Baca: Mahar Tanpa Pengantin: Akar Konflik Yahudi-Muslim di Palestina
Sikap dan pandangan itu didasari karena, terangnya, agamalah yang mengajarkan untuk senantiasa berbuat sesuatu jika ada kejahatan, kemungkaran, dan tindakan manusia yang semena-mena merusak bumi ini.
“Dan semua itu adalah masalah keagamaan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Mu’ti menuturkan, jika seandainya ada umat beragama khususnya umat Islam tidak terketuk hatinya saat terjadi penjajahan dan penindasan di muka bumi, maka mungkin ada persoalan menyangkut iman dan hati pada seseorang itu.
“Jangan-jangan ia sudah pada tahap ad’aful iman yaitu imannya sangat lemah,” jelasnya.* Zulkarnain