Hidayatullah.com — Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, digeruduk ratusan warga pada Ahad, (31/7/2022). Warga menuntut padepokan itu segera ditutup karena banyak yang merasa telah ditipu.
Ratusan warga dilaporkan berkumpul tepat di depan gapura padepokan dan meneriakkan agar padepokan ditutup. Warga yang datang terdiri pria dan wanita dewasa serta anak-anak.
Polemik Gus Samsudin yang mengaku ahli spiritual ini, berawal dari perseteruan dengan konten kreator Marcel Radhival alias Pesulap Merah yang berujung dengan penolakan warga terhadap padepokannya.
Perseteruan tersebut bermula kala Pesulap Merah menyambangi padepokan atau tempat praktik Gus Samsudin di Blitar, Jawa Timur, untuk membuktikan keahlian sang supranatural.
Pesulap Merah beranggapan Samsudin melakukan praktik penipuan. Ia menilai apa yang dilakukan Samsudin selama ini hanya sekadar trik belaka.
“Jadi katanya ini adalah pembersihan dari santet lah terus penarikan guna-guna dan sebagainya, padahal cuma trik receh,” kata Pesulap Merah dilansir oleh akun Youtube Marcel Radhival, Rabu (24/7/2022).
Dalam salah satu video yang diunggah, Pesulap Merah tampak datang bersama timnya ke lokasi padepokan Gus Samsudin. Mereka diminta menunggu lantaran Gus Samsudin sedang memiliki tamu. Namun tiba-tiba mereka didatangi kuasa hukum Samsudin, Supriarno.
Supriarno lalu mempertanyakan maksud kedatangan Pesulap Merah dan tim. Ia sangsi kedatangan mereka dengan niat baik-baik.
“Karena di video itu sudah menjelek-jelekan, ada niat buruk, maka tidak saya ijinkan. Karena hanya penasaran,” kata Supriarno, dilansir oleh CNN Indonesia.
Usai bicara demikian, Pesulap Merah dan tim pun cekcok dengan Supriarno. Mereka diminta memperlihatkan tanda pengenal karena telah datang ke ‘lokasi orang’. Namun mereka enggan menunjukkan. Sebab, tanda pengenal merupakan hal privasi.
Perdebatan itu pun berlangsung panas. Masyarakat sekitar mulai mengerumuni mereka. Tak lama, kepala desa setempat pun datang. Sang pesulap dan tim lalu diarahkan untuk meninggalkan lokasi.
Diberitakan sebelumnya, padepokan Gus Samsudin di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur didemo warga karena dianggap melakukan praktik penipuan.
Warga mendesak padepokan ditutup karena diduga menipu dengan modus pengobatan atau rukiyah.
Meski begitu, Samsudin menolak tuntutan warga agar padepokannya ditutup. Menurut dia, tempat praktiknya telah berizin dan dirinya tidak pernah merugikan pihak manapun.
“Kalau saya tidak melanggar hukum, saya tidak akan melakukan apapun yang bertentangan dengan hukum. Saya akan berpijak dengan kaki saya sendiri,” kata Gus Samsudin.
Samsudin yang merupakan pendiri dari Padepokan Nur Dzat Sejati, memiliki nama panjang Samsudin Jadab.
Pria yang identik dengan rambut panjang dan jenggot ini mengaku sebagai seorang ahli spiritual di Jawa Timur. Ia lahir pada tahun 1989 dan kini tinggal di Kademangan, Blitar.
Sosoknya mulai dikenal publik saat memperlihatkan aksinya dalam mengobati orang sakit dan mengusir makhluk halus di tempat-tempat angker.
Beberapa kali dirinya mengaku terlibat pertempuran sengit melawan makhluk mistis seperti siluman. Aksinya ia bagikan melalui kanal YouTube Padepokan Nur Dzat Sejati. Kontennya pun telah dilihat oleh jutaan orang.
Oleh masyarakat, Samsudin kemudian disebut memiliki ilmu kulhugeni.
Dalam kontennya di YouTube, pria yang identik dengan sorban itu tampak soalah-olah beberapa kali mendatangi dukun dan mengkalaim menaklukan mereka.
Sebelum terkenal seperti sekarang, Samsudin mengaku pernah mendalami ilmu agama di Pondok Condro Mowo, Ngawi, Jawa Timur.*