Hidayatullah.com–Presiden Mahmud Abbas secara resmi menyerahkan surat permohonan keanggotaan penuh di Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Palestina kepada Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon, Jum’at (23/9).
“Saya tidak percaya ada orang yang (meskipun) punya sedikit hati nurani dapat menolak aplikasi keanggotaan penuh PBB dan permintaan pengakuan kami sebagai sebuah negara merdeka,” kata Abbas dalam pidatonya di hadapan peserta sidang Majelis Umum PBB, yang menyambutnya dengan tepukan panjang sambil berdiri sebagai tanda persetujuan dan penghormatan.
Permintaan pengakuan atas negara Palestina yang diajukan pemerintahan Abbas, merepakan respon atas terkendalanya pembicaraan damai, yang disponsori Amerika Serikat, dengan Israel selama hampir 20 tahun terakhir. Zionis Israel — sekutu dekat Amerika Serikat — senantiasa melanggar perjanjian dan terus melakukan ekspansi pemukiman Yahudi di wilayah-wilayah Palestina.
“Kebijakan (pemukiman) ini akan menghancurkan kesempatan mewujudkan solusi dua negara dan … mengancam struktur Otoritas Nasional Palestina dan bahkan eksistensinya,” tegas Abbas.
Abbas memandang perundingan damai dengan Israel masih penting, tapi dengan catatan bahwa Palestina harus berdiri sama tinggi dengan Israel.
Dalam pidatonya, Abbas mengatakan bahwa sekarang ini Palestina “sedang dalam proses dilahirkan kembali,” dan ia mengharapkan hal itu dapat terwujud tidak lama lagi.
Permohonan pengakuan negara Palestina akan dibahas lebih lanjut di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dewan itu akan bersidang pada hari Senin lusa (26/9).
Duta Besar Libanon untuk PBB Nawaf Salam kepada reporter mengatakan bahwa ia telah membagikan surat aplikasi Palestina, yang diterimanya dari Ban Ki-moon, kepada 14 negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya.
“Saya telah membagikan surat tersebut dan saya mengundang anggota DK PBB untuk menghadiri rapat konsultasi guna membahas masalah ini pada hari Senin pukul 3 sore (pukul 7 malam waktu GMT),” kata Salam.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Amerika Serikat telah menyatakan secara terbuka akan menjegal permohonan pengakuan negara untuk Palestina di sidang DK PBB.
Sementara itu enam negara telah menyatakan memberikan dukungannya untuk Palestina. Mereka adalah China, Brazil, India, Libanon, Rusia dan Afrika Selatan.
Kolumbia sudah mengumumkan akan abstain dalam pemungutan suara di DK PBB.
Sedangkan negara-negara lain belum menyatakan sikapnya dengan jelas, termasuk Bosnia, Inggris, Prancis, Jerman, Gabon, Nigeria dan Portugal.*