Hidayatullah.com—Pasukan Zionis Israel telah membunuh hampir 2.300 dan melukai 7.700 orang Palestina lainnya di Jalur Gaza selama 5 tahun terakhir. Demikian dikatakan oleh Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA), Kamis (14/6/2012), sebagaimana dilansir Maan.
Sebanyak 27 persen dari korban di Gaza adalah wanita dan anak-anak, kata badan PBB itu dalam laporannya tentang dampak blokade Israel atas Jalur Gaza.
Hari Kamis 14 Juni 2012, blokade darat, laut dan udara atas wilayah Palestina di Jalur Gaza memasuki tahun ke enam.
Selama blokade, ekspor Palestina dari wilayah pesisir itu turun hingga hanya kurang dari 3 persen di tahun 2006.
“Larangan berlanjut atas pengiriman barang-barang dari Gaza ke pasar tradisionalnya di Tepi Barat dan Israel, berikut pembatasan ketat akses atas tanah pertanian dan perairan perikanan, menghambat pertumbuhan berkelanjutan dan mengakibatkan tingginya angka pengangguran, kelangkaan bahan makanan, serta ketergantungan pada bantuan,” kata UNOCHA.
Blokade laut Israel atas Gaza mengancam kehidupan 35.000 nelayan, dan petani kehilangan sekitar 75.000 ton hasil produksi setiap tahunnya akibat larangan di sepanjang perbatasan darat Israel dengan Gaza, imbuh UNOCHA.
Sementara itu, larangan Israel terhadap masuknya barang-barang impor telah menyuburkan praktek penyelundupan. Sedikitnya 172 warga Palestina telah terbunuh saat bekerja di dalam terowongan-terowongan di bawah perbatasan antara Gaza dengan Mesir, lapor UNOCHA.
Meskipun banyak resikonya, para pemuda masih menggali tanah untuk membuat terowongan di Gaza. Lebih dari separuh penduduk usia muda di Gaza tidak memiliki pekerjaan dan 44 persen warga Gaza tidak memiliki makanan yang cukup.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Jurubicara untuk PM Benjamin Netanyahu, Mark Regev, hari Kamis kemarin mengatakan bahwa blokade Israel itu diperlukan karena Hamas, yang berkuasa di wilayah itu, merupakan “organisasi teroris.”
“Semua kargo yang masuk ke Gaza harus diperiksa, karena Gaza dikontrol oleh Hamas, yang secara internasional dikenal sebagai organisasi teroris,” kata Regev kepada Reuters, menganggapi petisi 50 lembaga bantuan kemanusiaan, termasuk 6 di antaranya di bawah PBB, yang menyeru agar Israel mengakhiri blokadenya atas Gaza.*