Hidayatullah.com—Di tengah kesedihan mendalam atas agresi penjajah Israel, masyarakat Gaza masih menyempatkan kegembiraan atas tertangkapnya seorang serdadu Zionis bernama Saul Oron dalam aksi kepahlawanan yang dilakukan oleh mujahidin Brigade al Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas di timur kampung at Tufah di timur Gaza, Ahad pagi.
Kabar tertangkapnya serdadu Zionis ini langsung menyebar di berbagai penjuru kota al Quds pada hari Ahad (20/07/2014) malam tak lama kejadian.
Dikutip Pusat Informasi Palestina (PIC), para pemuda menembakkan petasan ke udara dan membagi-bagikan jajanan dan manisan kepada siapa saja yang lewat untuk merayakan penangkapan serdadu zionis ini.
Seperti diketahui, hari Ahad berlangsung pertempuran sengit tak seimbang karena Israel menggempur Gaza dengan cara membabi-buta dari segala arah. Meski demikian, Brigade Al-Qassam hari Ahad pagi telah merilis pihaknya berhasil menewaskan 30 perwira dan serdadu zionis.
Brigade Al-Qassam, mengaku berhasil menyusup lewat terowongan di belakang garis batas musuh di kawasan Rayyan, Sufa, Khan Younis Timur, Gaza Selatan.
Bahkan dalam rilisnya, Brigade Al-Qassam telah menculik hidup-hidup Shaul Aron anggota pasukan dengan nomor 6092065 dalam sebuah bentrokan.
Jurubicara Gerakan Hamas Dr. Sami Abu Zuhri dalam pernyataan persnya menegaskan bahwa keberhasilan al Qassam menawan salah seorang serdadu Zionis merupakan kemenangan besar bagi perlawanan Palestina dan sebagai belasan atas darah para syuhada Palestin.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sementara itu, seorang wartawan media Israel Yoel Markus menyatakan, jumlah korban tewas dari kalangan militer Israel di Gaza banyak disembunyiak. Pihak wartawan dilarang mengumumkan kondisi sebenarnya karena dikhawatirkan memicu revolusi besar di entitas zionis.
Markus yang bekerja di harian Ha’aretz Israel, menyebutkan, ‘militer Israel menerapkan pengawasan ketat untuk tidak melansir jumlah korban tewas di kalangan militer Israel di Gaza.
“Jika kami diijinkan malansir korban tewas, akan terjadi revolusi di Israel,” ujarnya dikutip PIC.*