Hidayatullah.com — Serdadu Zionis ‘Israel’ kembali membunuh anak pemuda Palestina. Kali ini korbannya adalah Yamen Jafal, berusia 16 tahun, di kota Abu Dis Yerusalem Timur yang diduduki, kata Kementerian Kesehatan Palestina.
Serdadu Zionis menembak mati Jafal pada hari Ahad, mereka mengklaim bahwa remaja itu melemparkan bom molotov ke sebuah pos pemeriksaan tentara, kata kementerian dalam sebuah pernyataan, menambahkan Jafal ditembak mati “oleh pasukan pendudukan”.
Tentara Israel menuduh dua orang melemparkan bom molotov ke sebuah pos pemeriksaan, mengatakan salah satu dari mereka tewas dan yang lainnya melarikan diri setelah tentara melepaskan tembakan.
Beberapa gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan serdadu ‘Israel’ menyerbu Abu Dis dengan gas air mata.
Di hari yang sama, seorang pemuda Palestina lainnya dibunuh oleh pasukan ‘Israel‘ di Kota Tua Yerusalem. Polisi ‘Israel’ merilis sebuah pernyataan yang mengklaim bahwa remaja berusia 19 tahun itu melukai dua petugas polisi dalam serangan pisau.
Kementerian Palestina mengidentifikasi dia sebagai Karim Jamal al Qawasmi.
Pelanggaran tanpa akhir
Puluhan warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel dalam beberapa bulan terakhir karena dituduh berusaha melakukan penikaman atau serangan dengan menabrakkan mobil. Otoritas Palestina dan kelompok hak asasi, sementara itu, menuduh pasukan ‘Israel’ sengaja membunuh warga Palestina tanpa risiko untuk hidup mereka.
Entitas Zionis ‘Israel’ menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel 1967 dan mencaplok seluruh kota dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional. Sejak itu Zionis telah mengizinkan ratusan ribu orang Yahudi ilegal untuk menetap di sana.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Perdana Menteri ‘Israel’ Naftali Bennett adalah mantan kepala dewan lobi pemukim ilegal yang menentang kenegaraan Palestina.
Dia telah mengesampingkan pembicaraan damai formal dengan Palestina selama masa jabatannya, tetapi mengatakan dia akan bekerja untuk memperbaiki kondisi ekonomi di Tepi Barat yang diduduki, bagian-bagian di mana Otoritas Palestina memiliki kendali sipil atas.*