Hidayatullah.com | APAKAH Anda merasa energi tubuh menurun selama puasa bahkan setelah makan sahur dalam porsi banyak? Atau Anda merasa gejala asam lambung naik dan cepat haus di siang hari selama puasa? Bila iya berarti ada yang salah dengan makan sahur Anda. Baca artikel ini agar lebih paham.
Dari Anas bin Maalik Radhiyallahu anhu beliau berkata: Rasûlullâh ﷺ telah bersabda, “Bersahurlah kalian karena dalam sahur ada keberkahan.” (HR Imam al-Bukhâri no. 1789 dan Imam Muslim no. 1835).
Nah, bila Anda masih merasakan kesusahan dan gejala penyakit akibat puasa di siang hari maka periksa kembali kemungkinan ada masalah dalam cara dan menu makan sahur Anda. Mungkin Anda tidak mendapatkan keberkahan dari makan sahur. Makan dengan benar selama sahur, selama sebulan penuh akan membantu memperoleh manfaat kesehatan dari berpuasa.
Jangan Pernah Berpikir untuk Melewatkan Makan Sahur
Seorang pakar nutrisi yang bernama Hamid Jan Mohamed berkebangsaan Malaysia mengatakan bahwasanya makan sahur akan mendukung metabolisme tubuh yang sehat, mengurangi rasa lapar, memperbaiki kewaspadaan mental, kesehatan otak yang lebih baik, menyediakan energi, menjaga status hidrasi (cairan tubuh), memperbaiki pencernaan, membantu menjaga massa otot, dan mengurangi kelelahan.
Segudang manfaat makan sahur di atas akan didapatkan bila menerapkan cara makan sahur yang benar. Perhatikanlah apa yang dimakan dan berapa banyak porsi makan sahur.
Menu Sahur Harus Nasi Putih?
Ada sebuah anggapan yang kurang tepat bahwasanya menu makanan sahur haruslah nasi. Masyarakat muslim Asia, khususnya Indonesia, Malaysia, dan Brunai sangat bergantung kepada nasi putih dalam porsi makan sahur. Banyak yang beranggapan bahwa semakin banyak nasi yang dimakan maka akan semakin memiliki energi dan semakin lama rasa lapar datang.
Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa 90 persen responden dari sebuah penelitian tentang menu makanan sahur menjawab bahwa nasi putih adalah menu utama. Banyak yang memiliki menu makanan sahur dengan komposisi sayuran dan buahan yang minim. Kehilangan nutrisi dari sayur dan buah akan sangat berdampak pada kesehatan tubuh selama menjalani puasa.
Apa Yang Harus Dimakan Ketika Makan Sahur?
Makan menu makanan yang tepat akan memastikan konsistensi tingkat energi hingga berbuka di waktu maghrib. Direkomendasikan untuk menghindari makanan dengan kandungan glukosa yang tinggi seperti nasi putih. Makanan yang tinggi karbohidrat memang akan cepat memberikan rasa kenyang, akan tetapi rasa kenyang tersebut tidak bertahan lama. Mereka yang makan sahur dengan porsi karbohidrat yang tinggi akan cenderung merasakan rasa lapar di siang hari.
Hal ini bukan berarti tidak boleh makan nasi putih. Lebih disarankan untuk makan yang mengandung sedikit karbohidrat tetapi kaya akan serat. Keberadaan serat akan di dalam saluran pencernaan akan membuat seseorang terhindari dari rasa lapar di siang hari. Bila harus makan nasi maka pilihlah nasi coklat (beras merah) dan kombinasikan dengan buah dan sayuran. Menu ini juga akan menjaga perut terasa kenyang lebih lama.
Bila telah terbiasa dengan nasi putih maka sah-sah saja mengonsumsi nasi putih. Namun, jumlah yang dimakan harus dibatasi dengan menggabungkan makanan yang mengandung serat seperti jenis sayuran dan buah-buahan.
Menu Sahur dan Penyakit Diabetes Mellitus
Menu makanan yang kaya akan serat akan mencegah peningkatan gula darah secara tiba-tiba. Mengapa ini penting? Oleh karena peningkatan konsentrasi gula darah yang tiba-tiba secara berulang-ulang akan merusak dinding pembuluh darah. Dinding pembuluh darah yang rusak akan rentan menimbulkan plak aterosklerosis yang dapat menimbulkan sejumlah penyakit. Beberapa diantara penyakit akibat pembuluh darah tersebut adalah gagal ginjal, stroke, penyakit jantung, dan gangguan saraf perifer pada tangan dan kaki.
Penyakit-penyakit di atas biasanya rentan pada mereka yang menderita penyakit diabetes mellitus (DM). Kerusakan pembuluh darah pada penderita DM akibat kenaikan gula darah tiba-tiba sangat mudah terjadi lantaran telah terjadi gangguan fungsi insulin.
Sahur Dengan Serat Kaya Akan Manfaat
Telah dijelaskan di atas bahwa makan sahur dengan makanan yang mengandung serat akan membuat perut terasa kenyang lebih lama. Hal ini dikarenakan proses pencernaan berjalan lebih lama karena serat termasuk sukar untuk dicerna.
Selain itu, keberadaan serat akan menjaga kestabilan asam lambung. Jumlah asam lambung akan cenderung stabil karena bercampur dengan serat sehingga tidak mengakibatkan refluks dan iritasi pada tenggorokan, esofagus (kerongkongan), dan lambung.
Proses pencernaan pun akan lancer bila memasukkan serat dalam menu sahur. Serat akan membantu membentuk feses atau tinja sehingga mencegah terjadinya sembelit. Namun, Anda harus ingat untuk konsumsi air putih yang cukup untuk tetap memperlancar pencernaan.
Jangan Lupa Protein dan Air Putih Yang Cukup
Selain karbohidrat dalam jumlah sedikit yang dikombinasikan dengan serat, protein juga penting dimasukkan ke dalam menu makanan sahur. Protein juga penting untuk mempertahankan rasa kenyang dan mencegah kehilangan massa otot.
Konsumsi air putih yang cukup juga akan menjaga status hidrasi tubuh dan mecegah terjadinya sembelit. Hidrasi tubuh yang baik akan memperlancar proses metabolisme dan pembuangan racun dan zat berbahaya bagi tubuh kita.
Hindari makan sahur dengan menu yang mengandung kafein dan banya garam. Ini akan cepat membuat tubuh mengalami dehidrasi. Muslim yang seringkali atau kebanyakan konsumsi kecap asin di pagi hari akan cepat merasakan haus. Mengapa? Oleh karena, kecap asin mengandung tinggi garam yang bila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan akan menyebabkan proses dehidrasi tubuh secara cepat sehigga menimbulkan rasa haus lebih dini.
Nah, itu tadi beberapa informasi tentang pentingnya makan sahur dengan benar untuk memperoleh keberkahan dan manfaat kesehatan. Silahkan aplikasikan pada diri dan keluarga Anda. Jangan lupa berdoa semoga Allah memberi keberkahan pada makan sahur dan menerima puasa kita. Aamin.*/Dr. Amrizal Zuhdy Sachmud, dokter umum yang bekerja di salah satu puskesmas di Provinsi Sumatera Utara. Selain mengabdi di puskesmas, juga aktif berbagi informasi kesehatan secara online melalui blog DrZuhdy.com dan IG: @doktersehati