Hidayatullah.com– Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2017 ini akan digelar serentak di 101 daerah (kabupaten/kota/provinsi) se-Indonesia pada 15 Februari mendatang.
Menjelang hari H, seruan bagi umat Islam untuk memilih pemimpin seiman semakin digencarkan. Termasuk oleh masyarakat pengguna internet (netizen).
Di media sosial, netizen ramai-ramai menyuarakan ajakan khususnya bagi umat Islam untuk tidak memilih pemimpin non-Muslim, dengan mencuitkan tanda pagar (tagar) #HaramPemimpinKafir.
Pantauan hidayatullah.com, Ahad (05/02/2017) sejak pagi-siang waktu di Jakarta, tagar #HaramPemimpinKafir menjadi tema paling tren dibahas di media sosial (trending topic Indonesia/TTI) Twitter.
Para pengguna media sosial mengingatkan, bagi umat Islam, memilih pemimpin seiman adalah ajaran agama.
“#HaramPemimpinKafir, tak ada keraguan sedikitpun di dalam al-Qur’an dan bukan hanya Al-Ma’idah ayat 51, masih banyak ayat lagi yang mengatakan haram,” jelas netizen dengan akun Arif Lo Pendolo @arif_pendolo, Ahad siang.
Ronal Ajah @Ronal192365996 berkicau, “Wahai orang2 yg beriman, janganlah kalian menjadikan kaum kafir sbg wali, selain kaum Mukmin (TQS an-Nisa’ [4]: 144). #HaramPemimpinKafir.”
Netizen juga mengingatkan, bagi umat Islam, menjalankan perintah al-Qur’an adalah kewajiban.
“Mempertahankan dalil bahwa #HaramPemimpinKafir adalah kewajiban. Meskipun mereka berupaya mengkriminalkan ulama,” jelas Farel @Farel97930968 mengicaukan.
Bahaya Jika Seruan ‘Jangan Pilih Pemimpin Kafir’ Dianggap Busuk
Ajakan tidak Pilih Ahok
Yang paling tren dibahas tentu terkait Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta, yang salah satu calonnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), seorang non-Muslim.
Netizen pun mengajak warga DKI Jakarta untuk memilih pasangan calon (paslon) yang Muslim. Diketahui, tiga paslon peserta Pilgub DKI 2017 adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dengan nomor urut 1, Ahok-Djarot Saiful Hidayat (2), dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (3).
“Ingat-ingat dan tanggal 15 (Februari. Red) datang ke TPS dan pilih 1 atau 3 dan cermati no 2 adalah haram, terdakwa (kasus penistaan agama. Red), dan benci Islam #HaramPemimpinKafir,” seru Sayap Oposisi @evan_jaguar lewat kicauannya disertai foto ketiga kontestan Pilgub DKI tersebut.
Jakarte Tolak Ahok @pitungbetawie pun mengajak warga DKI untuk tidak golput, tapi menyalurkan hak suaranya untuk paslon Muslim.
“Ingat kpd seluruh bangsa Indonesia bahwa #HaramPemimpinKafir yg sdh menista Agama & Hina Ulama. Jangan Golput! Pilihan kita hanya 1 atau 3,” kicaunya.
Jelang Pilkada Serentak 2017, Suasana Kondusif Harus Terus Dijaga
Bukan Soal Politik
Pengguna media sosial juga mengatakan, memilih pemimpin seiman bukan persoalan politik, tapi soal aqidah dan hati.
Netizen Yuni Asyiah004 @YuniAsyiah004, misalnya, berkata, “Save your akidah. Pilih pemimpin kafir = pembatal keislaman #harampemimpinkafir.”
“Ini bukan masalah pilkada, tetapi ini masalah hati! #harampemimpinkafir #tangkapahok #penistaagama #penghinaulama,” kicau Fauzan Rahman Ismail @fauzanrahmanism.
Gea ananda @gananda10 berkata:
“Ingatkan kawan dan keluarga pentingnya #HaramPemimpinKafir, Ahok tidak pantas jadi pemimpin mayoritas Muslim.”
Sementara, kata Ridwan @Ridwansebrang, “#HaramPemimpinKafir kalau ada pemimpin muslim, ngapain pilih yg kafir trus mulut comberan.”
Selain itu, Ahad siang sekitar pukul 14.00 WIB, muncul TTI dengan tagar #CoblosPecinyaNomor3 dan #10HariLagiMilihAgusSylvi. Bisa dipastikan, masing-masing tagar tersebut untuk mendukung paslon Anies-Sandi dan Agus-Sylvi di Pilgub DKI.*