Hidayatullah.com—Seorang pelajar berusia 15 tahun ditangkap di Paris setelah aparat mencurigainya sedang mempersiapkan “aksi kekerasan” yang akan dilancarkan dalam waktu dekat.
Kasus ini merupakan yang kedua, yang diduga berkaitan dengan ISIS, ditemukan di Prancis dalam sepekan.
Pelajar laki-laki itu dikabarkan ditempatkan dalam tahanan rumah sejak pemerintah menyatakan negara dalam keadaan darurat menyusul serangan beruntun di ibukota pada November 2015, lapor Euronews Senin (12/9/2016).
Ditengah pengetatan keamanan, Perdana Menteri Manuel Valls mengungkap bahwa 15.000 orang sekarang ini sedang dibawah pengawasan terkait radikalisasi.
“Di dalam wilayah kita sendiri ada 1.350 orang yang sedang diselidiki, yang sekarang mendekam dalam penjara. Dua ratus sembilan puluh tiga dari mereka memiliki kaitan langsung dengan kelompok-kelompok teroris,” kata Valls.
“Ada sekitar 15.000 orang di Prancis yang sedang dipantau, sebab mereka itu mengalami radikalisasi.”
Awal bulan ini, sebuah mobil yang memuat tabung-tabung gas ditemukan di dekat Katedral Notre Dame, bersama dengan kontainer-kontainer berisi solar. Temuan itu menggiring pada rencana serangan atas sebuah stasiun kereta bawah tanah.
Tujuh orang, termasuk empat orang perempuan, ditangkap. Ada klaim yang menyebutkan salah satu dari para wanita itu dibimbing oleh tersangka militan Islam Prancis Rashid Kassim.
Pelajar berusia 15 tahun itu juga diduga melakukan kontak dengan Kassim.*