Hidayatullah.com– Pimpinan Majelis Az-Zikra KH Muhammad Arifin Ilham, mendesak kepolisian segera membebaskan para aktivis Muslim yang masih ditahan kepolisian.
Beberapa waktu lalu, Ustadz Arifin, sapaannya, menjenguk Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al-Khaththath yang masih dalam tahanan kepolisian. Menurutnya, kondisi Khaththath dalam tahanan sudah membaik.
“SubhanAllah walhamdulillah sahabatku, kondisi guru kita tercinta fillah Ustadz Khottot (Khaththath. Red) sudah membaik, sebelumnya sempat dirawat,” ujar Arifin, Sabtu (20/05/2017) melalui fans page resminya di media sosial.
Baca: Desak Presiden Jokowi Bebaskan Aktivis Muslim, KH Arifin Ilham Siap Jadi Penjamin
Diwartakan, Kamis (18/05/2017) lalu, Khaththath dibawa ke RS Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, sekitar pukul 21.00 WIB. Setelah pemeriksaan tensi darah oleh dokter RS Brimob AKBP Priyo, Khaththath mengalami hipertensi.
Dalam unggahannya itu, Arifin menyertakan foto dirinya saat bersama Khaththath di ruang tahanan.
Arifin mengenakan peci, gamis, dan sarung serba putih. Ia tampak menggenggam erat tangan Khaththath yang mengenakan peci putih, kaos oblong merah, serta sarung biru tua. Keduanya duduk lesehan di atas sajadah sembari tersenyum menghadap kamera.
“Foto saat silaturahim ke kamar tahanan beliau,” sebut Arifin sebagai keterangan foto tanpa tanggal itu.
Ia pun berharap agar kepolisian khususnya Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian segera membebaskan Khaththath, serta para tokoh dan aktivis Muslim lain yang ditangkap dan belum dibebaskan.
“Semoga ayahanda KAPOLRI tercinta diberi hidayah Allah untuk segera membebaskan guru kami tercinta, demikian pula Babe Sadli dan para mahasiswa yang masih ditahan,” harapnya.
Babe dimaksud adalah Pimpinan Jawara Betawi Abu Bakar Sadeli yang ditahan kepolisian setelah mendeklarasikan memilih pemimpin Muslim. Ia ditahan Kepolisian Resor Jakarta Selatan, Rabu (13/04/2017) lalu.
Baca: Dalih Polisi Tahan Jawara Betawi Dinilai Aneh dan Dipaksakan
Nasihat buat Kapolri
Arifin pun mengingatkan, bahwa kehidupan di dunia fana ini sangat sebentar. Tidak ada yang tidak dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
“Semua kita akan pensiun, akan wafat, jangan berbuat zholim pada siapapun,” sebutnya.
Tugas hidup manusia setelah ibadah, lanjutnya, adalah berbuat baik dan rendah hati pada sesama saudara.
“Demi menyambut kemuliaan Ramadhan, bulan rahmat dan ampunan, semoga ayahanda KAPOLRI kita terbuka hati untuk membebaskan guru dan saudara saudara kita. Aamiin!” pungkasnya seraya memberi penekanan khusus saat menulis “Kapolri”.
Baca: Pasca Ikrar Pilih Pemimpin Muslim, Jawara Betawi Dituding Polisi Mengintimidasi
Arifin pun mendoakan agar Khaththath diberi kesabaran, keikhlasan, dan baik sangka dalam menjalani masa penahanan atas tuduhan terkait makar itu.
“Semoga Allah beri kesabaran, keikhlasan, baik sangka, sejuta hikmah untuk Ustadz Khottot,” tulisnya berharap.*