Hidayatullah.com—Dr Mahathir Mohammad mencetak kemenangan bersejarah di Pemilu Malaysia 2018 (PRU-14). Bersama Koalisi Pakatan Harapan yang dipimpinnya, ia memenangkan 115 kursi parlemen, melebihi ambang batas 112 kursi yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan.
Kemenangan ini membuat para pendukungnya membanjiri jalan-jalan sambil melambaikan bendera Pakatan Harapan.
Kemenangan Mahathir Mohammad mengakhiri dominasi Barisan Nasional, yang telah memerintah Negeri Jiran selama lebih dari 60, sejak negara itu merdeka dari Inggris pada 1957 tahun.
Dalam konferensi pers sebelum pengumuman keputusan resmi, Mahathir mengatakan, Pakatan Harapan telah memperoleh suara mayoritas. Mahathir Mohamnad dijangka akan segera diangkat sumpah sebagai perdana menteri Malaysia ke-7.
“Kami telah memenangkan suara mayoritas,” katanya di Hotel Sheraton, Petaling Jaya Kamis pagi sebagaimana dikutip Malaysiakini.
Rabu malam, kubu Mahathir mencurigai ada indikasi penghalangan pengumuman hasil Pemilu ini karena ia mendapatkan laporan ada pertemuan antara pihak-pihak tertentu. Sementara pihak Komisi Pemilihan Umum (SPR) tak kunjung mengumunkan hasil penghitungan suara meski jarak selisih perolehan terpaut jauh, dan dimenangkan kubu Mahathir.
“Saya tidak tahu siapa dengan siapa, tapi pertemuan ini sangat mengkhawatirkan,” katanya
Baca: 60 Tahun Berkuasa di Malaysia Barisan Nasional Kalah Pemilu
Koalisi Oposisi Malaysia, Pakatan Harapan sebelumnya telah resmi mendapuk mantan Perdana Menteri Mahathir Mohammad sebagai kandidat PM sementara Wan Azizah Ismail ditunjuk sebagai calon wakil perdana menterinya.
Pakatan Harapan terdiri dari empat partai, Partai Pribumi Bersatu Malaysia pimpinan Mahathir Mohamad sendiri, Partai Keadilan Rakyat (PKR) di bawah komando Wan Azizah Wan Ismail – istri mantan Wakil Perdana Menteri Anwar Ibrahim, yang pernah dipenjarakan Mahathir, Partai DAP dan Partai Amanah.
Atas kemenangan ini, Mahathir, berjanji akan membentuk pemerintahan yang akan mewakili “kaum muda” sebagaimana janjinya. Matahir sudah pengumuman resmi libur 2 hari, sebagaimana janji Pakatan Harapan dalam kampanye sebelumnya. Pakatan Harapan meraih 115 kursi, Barisan Nasional 74 kerusi dan PAS 17 kursi.
Masih belum ada respons dari Barisan Nasional maupun Najib Razak terkait hasil Pemilu 2018 ini.

Najib Razak, yang telah memerintah Malaysia selama hampir 10 tahun, sebagai perdana menteri, dijadwalkan akan menyampaikan pidato ke media pada pukul 11.00 waktu setempat.
Sementara itu, usai proses pemungutan suara selesai, para wartawan berbondong-bondong ke markas UMNO, tetapi Pak Najib tidak datang untuk memberikan pidato. Media diarahkan pulang dan sebelumnya banyak salurah internet down, termasuk matinya listrik.
Janji Najib
Pemilu kali ini adalah yang paling seru dan imbang dalam sejarah Malaysia. Mahathir yang kini berusia 92 tahun bangkit dari masa pensiunnya untuk menghadapi mantan anak didiknya, Najib Razak, yang belakangan dikaitkan dengan kasus mega-korupsi 1MDB.
Sehari sebelumnya, Perdana Menteri, Najib Razak mengumumkan semua rakyat Malaysia bakal menikmati pulsa gratis selama lima hari pada Perayaan Idul Fitri akan datang jika Barisan Nasional (BN) diberi mandat tambahan selama lima tahun melalui Pemilihan Umum Ke-14 (PRU-14 ) besok.
Saat berbicara selama 30 menit di Kediaman Sri Kenangan mengatakan, pembebasan tol diberikan pada dua hari sebelum Idul Fitri sehingga hari raya ketiga.
“Ini berarti kami bukan negara bangkrut atau negara gagal. Kami tidak perlu diselamatkan karena Malaysia adalah negara yang sukses,” kata Najib saat merayakan 2.000 pendukung BN yang hadir.
Selain itu, Najib juga menjanjikan pembebasan pajak penghasilan sepenuhnya kepada pemuda berusia bawah 26 tahun yang bekerja mulai tahun taksiran 2017.
“Ini berarti bahwa kaum muda yang bekerja 26 tahun ke bawah, tidak peduli berapa banyak yang mereka hasilkan, tidak perlu membayar pajak.
Baca: 19 Tahun Tinggalkan Politik, Mahathir Akhirnya Bersaing di Langkawi
“Saya tahu, kaum muda membutuhkan cukup uang untuk berbagai tujuan seperti membeli mobil, menyewa rumah dan memberikan uang kepada orang tua.
“Jadi, sebagai pemerintah BN yang sangat prihatin, pertama dalam sejarah Malaysia, mereka yang berusia 26 tahun ke bawah tidak perlu membayar pajak.
“Pengumuman ini berarti pajak yang dibayarkan pada tahun (2017) akan dikembalikan kepada mereka,” katanya.
Najib Razak sempat tersandung skandal korupsi. Departemen Kehakiman AS mengatakan, duit sebesar US$ 4,5 miliar dijarah dari dana investasi 1MBD oleh rekanan perdana menteri antara 2009 dan 2014, termasuk US$ 700 juta yang mendarat di rekening bank Najib.
“Mereka memperlakukan dana publik sebagai rekening bank pribadi,” kata Jaksa Agung AS, Loretta Lynch pada konferensi pers Juli 2016 lalu.*