Hidayatullah.com—Kejahatan rezim teroris ‘‘Israel’’ tidak berhenti sampai hari ini. Pada Jumat kedua bulan Nopember ini, tentara penjajah menembak mati seorang remaja Palestina, yang bergabung dalam aksi damai kepulangan di seluruh perbatasan antara Jalur Gaza-’’Israel’’, pada Jumat (09/11/2018).
Seorang juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan seorang remana bernama Alaa Abu Sherbin ditembak mati di timur Deir al-Balah, dekat Gaza tengah, tulis Palestine News Network.
Insiden itu juga menyebabkan tiga cedera lainnya, karena tembakan langsung penjajah.
Baca: Zionis ‘‘Israel’’ Menangkap Profesor Prancis di Tepi Barat karena Bela Warga Palestina
Sebelumnya,, seorang pemuda Palestina meninggal setelah bertarung nyawa akibat cedera serius sewaktu tentara ‘‘Israel’’ meluncurkan serangan di dekat pagar yang memisahkan Gaza dengan wilayah yang diduduki itu.
Ahmed Khaled al-Najjar, 21, berasal dari kota Khan Younis meninggal dunia di rumah sakit Ahli di kota al-Khalil, Tepi Barat.
Selama lebih dari tujuh bulan, warga Palestina di Jalur Gaza meluncurkan aksi Great March of Return dekat perbatasan Gaza-’’Israel’’, mendesak pengepungan yang berlangsung hampir 12 tahun, serta mengklaim hak untuk kembali ke rumah dan rumah mereka.
Hingga saat ini, lebih dari 200 warga Palestina telah tewas, sementara ratusan ribu lainnya terluka di rezim ‘‘Israel’’
Meruntuhkan Pemukiman
Di saat yang sama, rezim Zionis ‘‘Israel’’ juga dikabarkan menyerbu dan mengganggu pembelajaran sekolah anak-anak Palestina di utara Tepi Barat, lapor kantor berita WAFA.
Tidak hanya mengganggu sesi belajar, rezim juga mengambil perampasan harta sekolah di desa Khirbet Ibziq, timur laut Tubas.
Pasukan kemudian menyerbu, merangkak dan menyita tenda yang digunakan sebagai kantor administratif untuk sekolah.
Kamp itu dipasang setelah rezim ‘‘Israel’’ menyita dua karavan di sekolah itu bulan lalu, kantor berita itu melaporkan.
Baca: Pemukim Yahudi ‘‘Israel’’ Buang Air Selokan ke Sekolah Palestina di Tepi Barat
Setiap hari ada saja laporan penganiayaan tentara teroris ‘‘Israel’’ di Palestina, termasuk menghancurkan bangunan perumahan di Kamp Shufat, Yerusalem Timur.
Seorang koresponden kantor berita Ma’an membenarkan bahwa lebih dari 300 tentara ‘‘Israel’’ menyerbu kamp pengungsi Shufat dan menghancurkan gedung itu dengan menggunakan beberapa buldoser.
Telah dipahami bahwa rezim penjajah ingin menjadikan seluruh wilayah sebagai pangkalan militer.
Penduduk setempat mengatakan bangunan itu dihancurkan dengan alasan bahwa itu dibangun tanpa izin dari ‘‘Israel’’.
Bangunan empat lantai, yang terletak di dekat penghalang separatis ‘‘Israel’’, milik Mahmoud Jaradat dan mengukur 2.400 meter persegi; Bangunan ini mencakup 12 apartemen dan sebuah garasi.*