Hidayatullah.com–Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel meminta agar dilakukan peninjauan kembali aturan terhadap obat-obatan yang dipakai untuk memperkosa seperti GHB, menyusul vonis seumur hidup atas Reynhard Sinaga yang memperkosa ratusan lelaki di Manchester.
Reynhard Sinaga, 36, diyakini menggunakan GHB (gamma-hydroxybutric acid) untuk membuat pingsan korban-korbannya sehingga dia leluasa memperkosa mereka berkali-kali di flat tempat tinggalnya di pusat kota Manchester.
Patel mendesak Advisory Council on the Misuse of Drugs agar mengkaji ulang aturan kontrol obat tersebut. Dia berkata, “Sinaga melakukan kejahatan yang sungguh sangat menjijikkan dan benar harus dihukum penjara seumur hidup. Saya menyampaikan simpati kepada para korban dan rasa terima kasih kepada polisi dan jaksa yang bekerja menangani kasus ini sampai membawanya ke balik jeruji.”
“Saya sangat prihatin dengan penggunaan obat-obatan ilegal seperti GHB untuk melakukan kejahatan-kejahatan tersebut dan sudah meminta agar lembaga independen Advisory Council on the Misuse of Drugs untuk melakukan review menyeluruh guna mengetahui apakah kontrol terhadap obat-obatan semacam itu sudah cukup ketat,” kata Patel seperti dikutip The Guardian, Selasa (7/1/2020).
Baca: “Predator Seksual Setan” asal Indonesia Dijatuhi Hukuman Seumur Hidup di Inggris
Dalam persidangan disampaikan kepada juri bahwa Reynhard Sinaga membuat korbannya tidak sadarkan diri dengan menggunakan bubuk GHB atau obat sejenis dalam bentuk cair GBL (gamma-butyrolactone). Obat-obatan itu biasa dipakai untuk mengelontok cat dan sebagai cairan pembersih, tetapi kemudian populer dipakai dalam pesta seks menggunakan bahan kimia oleh kaum gay.
Dalam pembuktiannya di pengadilan, pihak kejaksaan menggunakan keterangan saksi ahli Dr. Simon Elliot, seorang konsultan bidang toksikologi forensik. Dia mengatakan bahwa salah satu efek dari GHB/GBL adalah anterograde amnesia, yaitu kondisi di mana orang tidak dapat membuat memori baru dan tidak dapat mengingat apapun yang terjadi selama dia dalam pengaruh obat tersebut. Kira-kira 15 menit setelah menggunakan obat itu dalam satu dosis kecil saja (sengaja/tidak sengaja), seseorang bisa mengalami tidur yang sangat lelap dan bahkan pingsan, dan mungkin tidak akan mengingat apapun selama tujuh jam, kata Elliot.
Baca: Kasus “Predator Seksual Setan” asal Indonesia: Reynhard Sinaga dan LGBT Trending Topic
Salah seorang polisi sepsialis dalam kesaksiannya mengatakan bahwa GBH mudah dibeli dari China secara online. Harga lima liternya hanya dijual £300. Pengedar menjualnya dalam kemasan vial 15ml dan 30ml. Pengguna kemudian menakarnya sendiri dengan sendok mungil plastik yang biasa dipakai untuk saus kedelai pada kemasan sushi. Hanya 1ml saja sudah dapat membuat seseorang terkapar, kata Elliot.
Beruntung tidak ada korban yang kehilangan nyawa dalam kasus pemerkosaan oleh gay super bejat Reynhard Sinaga ini, sebab kelebihan dosis umum terjadi dalam penggunaan obat tersebut.*