Hidayatullah.com — Pemimpin rezim Suriah Bashar Assad dan istrinya, Asma, dinyatakan positif Covid-19 setelah menunjukkan gejala ringan, kantor Assad mengatakan dalam pernyataan pada Minggu.
Dilansir Daily Sabah, keduanya dalam kondisi baik dan akan terus bekerja sembari diisolasi di rumah.
Awalnya Bashar dan Asma Assad melakukan tes PCR setelah mereka mengalami gejala kecil yang sama dengan Covid-19, dan hasil yang keluar positif, kata pernyataan itu. Assad, 55 tahun, dan istrinya Asma, yang lebih muda 10 tahun darinya, akan terus bekerja dari rumah di mana mereka akan diisolasi selama dua sampai tiga pekan.
Suriah, yang memasuki 10 tahun perang minggu depan, telah mencatat hampir 16.000 kasus virus di beberapa bagian negara yang dikuasai rezim, termasuk 1.063 kematian. Tetapi jumlahnya diyakini jauh lebih tinggi dengan jumlah tes PCR yang dilakukan terbatas, terutama di wilayah Suriah utara di luar kendali rezim.
Pandemi, yang telah sangat menguji bahkan negara-negara maju, telah menjadi tantangan besar bagi sektor perawatan kesehatan Suriah, yang hancur oleh konflik selama bertahun-tahun. Suriah memulai kampanye vaksinasi minggu lalu, tetapi tidak ada rincian yang diberikan tentang prosesnya, dan jurnalis lokal juga tidak diizinkan untuk menyaksikan peluncuran tersebut.
Menteri kesehatan mengatakan rezim memperoleh vaksin dari negara sahabat, yang dia tidak ungkapkan namanya.
Pengumuman itu datang beberapa hari setelah laporan media internasional dan ‘Israel’ mengungkapkan bahwa ‘Israel’ membayar Rusia $ 1,2 juta untuk memberi rezim Suriah vaksin virus corona. Itu dilaporkan sebagai bagian dari kesepakatan yang menjamin pembebasan seorang wanita ‘Israel’ yang ditahan di Damaskus.
Ketentuan pertukaran klandestin yang dinegosiasikan oleh Moskow tetap tidak jelas. Damaskus membantah hal itu terjadi dan Rusia tidak memberikan komentar. Pembiayaan ‘Israel’ atas upaya vaksinasi Suriah akan memalukan bagi rezim Assad, yang menganggap ‘Israel’ sebagai musuh regional utamanya.
Baca juga: Mengapa Negara Teluk Bersatu Mendukung Rezim Suriah Melawan Turki?
Tidak segera jelas apakah Assad, yang telah berkuasa sejak mengambil alih dari almarhum ayahnya pada tahun 2000, atau salah satu anggota keluarganya telah divaksinasi.
Suriah telah terperosok dalam perang saudara selama 10 tahun terakhir sejak protes anti-pemerintah yang dimulai sebagai bagian dari pemberontakan Musim Semi Arab berubah menjadi pemberontakan sebagai tanggapan atas tindakan keras militer. Pertempuran selama satu dekade telah mengakibatkan kematian ratusan ribu orang dan jutaan orang terlantar dan menjadi pengungsi.*