Hidayatullah.com—Seorang mantan komandan pasukan elit Iran Garda Revolusi terbunuh dalam pertempuran di Suriah.
Mengutip situs berita Iran Payvand kamis (29/5/2014), Al-Arabiya melaporkan bahwa Abdollah Eskandari pergi ke Suriah diduga untuk mempertahankan Makam Sayyida Zainab, sebuah kuburan di Damaskus yang dijadikan tempat ziarah suci penganut Syiah.
Situs berita ekstrimis Iran Rajanews melaporkan, Eskandari menjadi “martir” pada 26 Mei, sementara sumber-sumber lain mengabarkan pria itu tewas pada tanggal 22 Mei.
Menurut berbagai laporan mayatnya belum dipulangkan ke Iran, tulis Al-Arabiya (29/5/2014).
Situs-situs berita Suriah menampilkan foto seorang pemuda yang memegang penggalan kepala Eskandari.
Radio Zamaneh yang berbasis di Belanda melaporkan sudah lebih dari 60 orang anggota Garda Revolusi Iran terbunuh dalam peperangan di Suriah sejak 2011.
Pemerintah Teheran selalu membantah pihaknya mengirim pasukan ke Suriah untuk membantu rezim Bashar Al-Assad melawan oposisi, meski mengakui memberikan dukungan militer dan finansial kepada sekutunya Presiden Assad.
Namun, media-media Iran sering memberitakan tentang anggota tentara Iran yang tewas di Suriah dan bahkan dengan bangga mereka menyebutnya sebagai martir.*