Hidayatullah.com– Setelah seorang pesuruh sekolah berusia 80 tahun terpaksa kembali bekerja untuk membayar sewa rumahnya, para siswa sekolah menengah atas di Texas, Amerika Serikat, mengumpulkan donasi lebih dari $250.000 untuk membantunya pensiun.
Pesuruh tersebut, yang dikenal siswa sebagai Mr James, kembali bekerja pada bulan Januari setelah sewa rumahnya melonjak menjadi $400 per bulan, menurut kanal televisi lokal KDFW seperti dilansir The Guardian Jumat (24/2/2023).
Para siswa di SMA Callisburg, sekitar 130 km arah utara dari Dallas, memulai penggalangan dana pekan lalu dan membagikannya di TikTok dengan harapan dapat mengumpulkan $10.000. Sampai Jumat siang kemarin, usaha mereka telah mengumpulkan hampir $270.000 dari lebih 8.000 donatur.
“Ketika saya melihatnya di aula, hati saya hancur,” kata Greyson Thurman, seorang siswa senior yang memulai kampanye, kepada KTEN. “Tidak seorang pun pada usia itu seharusnya bekerja. Mereka seharusnya menjalani sisa hidup mereka, ya kan?”
James menolak diwawancarai oleh media lokal. “Ketika kami memberitahukannya, dia kayak, ‘Dang, biarkan saja!’,” cerita Marti Yousko, siswa yang ikut membantu penggalangan dana, kepada KDFW. Pengumpulan donasi itu berlangsung sampai Jumat sore.
Kisah James ini merupakan satu dari sekian banyak kesulitan finansial yang kerap dialami oleh kalangan manula di Amerika Serikat.
Jutaan oran Amerika saat ini masih terus bekerja meskipun usia mereka sudah memasuki masa pensiun. Pada 2030 diperkirakan jumlah manula berusia 75 tahun ke atas yang masih bekerja akan naik 96,5%, menurut US Bureau of Labor and Statistics. Orang usia 75 tahun ke atas merupakan satu-satunya kelompok usia yang diperkirakan akan naik angka partisipasi kerjanya kurun dekade mendatang.
Rata-rata tunjangan sosial bagi warga AS per Agustus 2022 sebesar $1.546,59.
“Saya harus bekerja hanya untuk tetap dapat membayar tagihan rutin saya,” kata Kathy Luebbe, seorang guru berusia akhir 60-an, kepada The Guardian pada tahun 2021.
Banyak manula Amerika juga harus terus bekerja untuk membayar cicilan utang. Menurut majalah New Yorker, sekitar 20% dari 45 juta orang di Amerika Serikat yang memiliki utang pelajar (utang untuk biaya kuliah) berusia 50 tahun ke atas.
“Saya sudah bekerja purna waktu selama delapan tahun sejak pensiun, begitu pula istri saya,” kata Ted Newman, seorang pensiunan ASN negara bagian di Ohio, pada 2021.
“Gaji tahunan istri saya hampir seluruhnya dipakai untuk membayar utang pelajar, dan saya bekerja dari rumah untuk mendapatkan tambahan. Saya tidak dapat hidup lebih lama untuk melunasi utang, dan berencana untuk membiarkannya gagal bayar karena saya sudah tidak lagi sanggup membayarnya.”*