Hidayatullah.com—Pasukan keamanan Suriah pada Ahad (21/4/2025) malam mengamankan dua pejabat senior gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) di kota Damaskus
Keduanya diidentifikasi sebagai Khaled al-Khaled (pemimpin PIJ untuk wilayah Suriah) dan Abu Ali Yasser (kepala komite organisasi PIJ di Suriah).
Penangkapan itu terjadi kurang dari 48 jam setelah kunjungan Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas ke Damaskus yang juga bertemu Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa.
Belum ada alasan resmi yang diumumkan pemerintah Suriah. Namun media seperti The New Arab dan Levant24 media pemerintah transisi berbasis di Suriah, melaporkan penahanan ini sebagai bagian dari “operasi keamanan” di Damaskus, tanpa tuduhan spesifik kepada kedua pejabat tersebut.
Beberapa sumber Palestina dan Arab menyebut penahanan itu sebagai bagian dari “tinjauan keamanan umum” atau operasi kontra-terorisme, bukan kasus kriminal spesifik.
The New Arab, kedua pemimpin PIJ ini kemungkinan hanya akan diinterogasi selama beberapa hari sebelum dibebaskan kembali.
Sumber dekat pemerintah transisi Suriah mengatakan keduanya diperkirakan segera dilepaskan, tulis levant24.com.
Langkah ini merupakan kejadian pertama kali menyangkut penahanan pemimpin Palestina senior di Suriah setelah kejatuhan rezim Bashar al-Assad pada Desember 2024.
Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina, segera merespons dengan kecaman keras. Mereka mengonfirmasi penahanan kedua tokoh itu dan menyerukan agar pemerintah Suriah segera membebaskan keduanya. Pernyataan Brigade Al-Quds menyebut penahanan tersebut dilakukan “tanpa penjelasan apapun mengenai alasan” dan “dengan cara yang tidak kami harapkan dari saudara-saudara kami,” tulis Reuters.*