Hidayatullah.com—Hari Rabu kemarin merupakan tahap ketiga manuver Operasi Nabi Besar setelah peluncuran rudal jarak jauh dan sedang. Menteri Pertahanan Republik Iran, Brigjend Mohammad Najar, menyatakan Iran merupakan negara penjamin dan penopang keamanan di kawasan, khususnya di Teluk Persia dan Selat Hormuz.
"Kemampuan militer Iran hanya digunakan untuk membela diri dan mempertahankan tanah air. Tehran sama sekali tidak berniat mengagresi negara manapun," ujar Najar.
Dalam kesempatan tersebut, Mohammad Najar mengatakan, seluruh rudal yang digunakan oleh militer Iran merupakan hasil karya ilmuwan pribumi. Dikatakanya pula, Iran memproduksi semua rudal dari darat ke darat, dari darat ke udara, permukaan ke permukaan, pesisir ke laut dan rudal bawah air.
Sementara itu, Panglima Angkatan Udara Pasukan Garda Revolusi Iran (Pasdaran), Brigjend Hossein Salami hari Rabu mengatakan, "Pihak-pihak yang menjalankan politik anti Iran dengan cara kekerasan sudah seharusnya mengetahui bahwa kami dalam kondisi siaga. Mereka juga harus tahu bahwa ribuan rudal siap ditembakkan ke titik-titik sasaran.
"Kami mempunyai berbagai alternatif pembelaan diri dan akan mengejar musuh baik di darat maupun di udara. Kami siap menunjukkan reaksi dalam waktu singkat kepada negara-negara arogan."
Lebih lanjut Brigjend Hossein Salami mengatakan, Zionis-Israel yang kalah perang dengan kelompok kecil seperti Gerakan Hizbullah Libanon, tidak pantas berhadapan dengan Republik Islam Iran." [irb/hidayatullah.com]