Hidayatullah.com—Arab Saudi mengumumkan donasi sebesar $10 juta kepada Filipina untuk membantu korban badai topan Haiyan.
Penjaga Dua Masjid Suci Raja Abdullah memerintahkan dikeluarkannya uang tunai $10 juta guna membantu korban badai di Filipina, kata Menteri Keuangan Ibrahim al-Assaf dalam pernyataannya kepada kantor berita pemerintah Saudi SPA Jumat (15/11/2013).
Assaf mengatakan, pemerintah Saudi akan mengirimkan uang untuk membantu para korban topan Haiyan itu lewat koordinasi dengan pemerintah Manila.
Sampai berita ini diturunkan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan topan Haiyan telah merenggut nyawa sedikitnya 4.460 orang. Sedangkan otoritas penanggulangan bencana Filipina menyebut angka 3.621 orang tewas, 3.853 terluka dan 77 dinyatakan hilang.
Penjarahan Pemberontak Komunis
Pada hari Rabu (13/11/2013) The Telegraph melaporkan bahwa pengiriman bantuan untuk korban terkendala dengan adanya aksi penjarahan oleh kelompok komunis bersenjata dan warga yang kelaparan.
Wilayah yang terdampak badai nyaris menjadi daerah tanpa hukum dan ketertiban, akibatnya proses pengiriman bantuan menjadi mimpi buruk tersendiri. Konvoi bantuan kemanusiaan yang dikawal tentara Filipina terjebak dalam baku-tembak dengan Tentara Rakyat Baru, sayap militan Partai Komunis Filipina.
The Telegraph melaporkan, pagi 13 Nopember salah satu rombongan yang akan menyalurkan bantuan dengan menyeberangi Jembatan Juanico yang menghubungkan Tacloban dengan provinsi tetangga Samar terpaksa berbalik arah. Pada malam sebelumnya, dua orang pemberontak tewas di dekat Matnog ujung Pulau Luzon setelah mencoba membajak konvoi Palang Merah.
Di Alangalang arah Barat Tacloban, delapan orang tewas saat tembok runtuh dihajar ribuan orang yang berebut gudang beras pemerintah.
Lebih dari 100.000 karung beras dijarah, kata Rex Estoperez jurubicara Otoritas Pangan Nasional Filipina.*