Hidayatullah.com– Beberapa dokter tersangka pengambilan ratusan implan medis dari mayat dan mempergunakannya kembali pada pasien hidup sedang menghadapi penyelidikan kriminal di Rumania, kata pihak kejaksaan.
Satu dari lima dokter itu, yang bekerja di sebuah rumah sakit di kota Iași di bagian timur Rumania, sudah ditempatkan di dalam tahanan sambil menunggu investigasi dalam tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan menerima suap, kata jaksa dalam sebuah pernyataan seperti dilansir The Guardian Sabtu (18/2/2023).
Jaksa mengatakan dokter itu, yang tidak disebutkan namanya, memimpin sebuah jaringan terdiri dari empat dokter yang menyerahkan kepadanya implan-implan jantung yang diambil dari pasien meninggal tanpa izin baik dari pasien bersangkutan maupun keluarganya.
Jaksa menduga dokter tersebut melakukan 238 prosedur selama kurun 7 tahun sejak 2017, memasang implan-implan yang berasal dari pasien meninggal atau dari sumber yang tidak jelas di tubuh pasien hidup, sehingga menempatkan pasiennya pada risiko komplikasi serius atau bahkan kematian.
“Banyak implan yang direkomendasikan oleh dokter tersebut … sebenarnya tidak diperlukan dan dipasang berdasarkan diagnosis palsu atau berdasarkan obat yang diresepkan sebelumnya yang akan memicu gejala tertentu,” kata pernyataan itu.
Sistem kesehatan Rumania, salah satu negara Uni Eropa yang paling terbelakang, marak dengan korupsi, inefisiensi dan manajemen yang dipolitisasi.
Negara itu hanya membangun satu rumah sakit saja selama 30 tahun terakhir, anggaran kesehatannya yang terkecil di UE, sementara puluhan ribu dokter dan perawat memilih untuk bekerja di luar negeri.*