Hidayatullah.com– Badan investigasi negara Arab Saudi sekarang memiliki 8,26% saham Nintendo, menjadikannya investor luar terbesar di perusahaan game asal Jepang itu.
Investigasi tersebut merupakan bagian dari upaya Public Investment Fund (Dana Investasi Publik) untuk mendiversifikasi perekonomian Kerajaan Arab Saudi di luar sektor minyak dan gas. Putra mahkota Pangeran Muhammad bin Salman sendiri konon senang pula bermain game.
Sebuah laporan yang dimasukkan ke regulator di Jepang hari Jumat (18/2/2023) mengungkapkan kepemilikan saham PIF di Nintendo, perusahaan yang dikenal dengan produknya Nintendo Switch dan game Super Mario Brothers.
Arab Saudi diketahui perlahan tapi pasti terus menambah andilnya di Nintendo, perusahaan berbasis di Kyoto yang kabarnya bernilai $52 miliar. Saham Nintendo ditutup sedikit turun pada hari Jumat di Bursa Efek Tokyo dengan harga $40,50 per saham.
Public Investment Fund tidak segera mengakui penambahan sahamnya di Nintendo, lapor Associated Press.
PIF saat ini mengelola Savvy Games Group, yang bercita-cita mendirikan 250 perusahaan game di Arab Saudi dan menciptakan 39.000 pekerjaan. Savvy Games berencana untuk menginvestasikan sekitar $38 miliar di industri game dalam beberapa tahun ke depan.
Saat ini, pengelola investasi negara Saudi itu sudah memegang saham bernilai $2,9 miliar di Activision Blizzard, $1,7 miliar di Electronic Arts, $1,2 miliar saham di Take-Two Interactive, menurut data dari Nasdaq Stock Market.
Ekspansi Saudi ke dalam industri game bukan tanpa halangan sama sekali. Riot Games, pembuat game online populer League of Legends, pada 2020 membatalkan kemitraan dengan proyek kota masa depan Neom yang digagas Pangeran Muhammad karena mendapat protes dari sebagian kalangan pencinta game, yang merasa yakin pangeran berusia 37 tahun itu terlibat kematian kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi tahun 2018.*