Hidayatullah.com—Kader Muhammadiyah Mesir kembali meraih prestasi. Pada Senin (8/5/2023) Aminullah Furqon meraih gelar master dari Fakultas Syariah, Universitas Al-Azhar dengan meraih predikat mumtaz atau cumlaude.
Aminullah Furqon berhasil mempertahankan tesisnya selama dua jam di hadapan para penguji: Prof. Dr. Faraj Ambar dan Prof. Dr. Muhammad Fiqiy. “Saya ucapkan terima kasih kepada para dosen, ibu-ayah, istri, rekan-rekan, PCIM Mesir…,” ucap Aminullah Furqon saat mengakhiri pembacaan muqoddimah tesisnya di mimbar sidang auditorium Muhammad Fuad Nadi.
Furqon berhasil menyelesaikan tesis dengan judul “Teori Al-Irodah Adzh-Dzhohirah dan Aplikasinya dalam Akad Muamalat Kontemporer” (Studi Komparatif antara Fikih Islam dan Hukum Perdata Mesir).
Karya ilmiah ini berhasil ia tuntaskan hampir 2 tahun dengan dibimbingan 4 dosen pakar; Prof. Mushtofa Muhammad Arjawi, Assoc. Prof. Ahmad Ied Abdul Hamied, Dr. Musthofa Salah, dan Dr. Nadi Ahmad Toyyib.
“Ada 4 dosen yang membimbing Furqon. Ini jarang terjadi dalam penulisan tesis. Semua pembimbing, ia datangi satu persatu. Semuanya memberi koreksi dan catatan. Furqon melewati itu dengan semangat. Semoga bermanfaaat untuk kedepannya,” puji Prof. Dr. Ahmad Ied, dosen pembimbingnya.
Di tengah studinya di Al-Azhar, Furqon juga aktif di PCIM Mesir, puncaknya diamanahi sebagi Ketua Kantor Layaanan (KL) Lazismu Mesir pertama 2018-2021.
Pada masanya, Lazismu Mesir membuat program Beasiswa Kader Ummat (BKU) untuk membantu para calon ulama yang tengah studi di Al-Azhar. Kini program itu menjadi program unggulan.
Selain aktif di organisasi, ia tetap rajin mengikuti beberapa kajian para ulama Al-Azhar. Seperti, kajian kitab al-Asybah wa an-Nadhoir, karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi di Masjid Al-Azhar bersama Syaikh Ali Jum’ah; kitab Al-Umm, karya Imam Syafi’i di Madyafah Syaikh Ismail Shodiq Adawi bersama Dr. Mahmud Abdurrahman dll.
Furqon awalnya mengaku ragu menghadap dosen pembimbing. Maklum, sebelumnya, dosen senior di Fakultas Syariah Al-Azhar sempat meragukan ia bisa menyelesaikan sesusi judul tesis di atas.
Alasanya, karena tema itu tidak cocok untuk mahasiswa asing. Namun, dengan izin Allah, kini ia telah membuktikannya.
Furqon mengaku, ketertarikannya dalam dunia fikih, khususnya fikih muamalat, tercermin dalam setiap buah pikirnya yang tertuang dalam tulisan-tulisan yang ia kelola.
“Perbanyak ambil manfaat dari para ulama Al-Azhar. Terutama yang sesuai dengan bidang yang diminati,” pesan Furqon untuk kader Muhammadiyah Mesir di tempat terpisah.
Ia melanjutkan, diktat mahasiswa Al-Azhar sebenarnya bestandar tinggi. Jika kita paham dan bisa mengembangkannya itu sudah sangat cukup untuk bekal berkiprah di masyarakat.
Suasana di ruang sidang makin haru saat para kader Muhammadiyah dan teman-teman Furqon memberikan ucapan selamat atas sidang tesisnya. Peristiwa spesial itu diharapkan akan mendorong para kader Muhammadiyah lain untuk segera melanjutkan studinya atau menyelesaikan S3 di Universitas Al-Azhar.*/Omair, Mesir