Hidayatullah.com– Ribuan tentara Ekuador dan polisi terlibat dalam operasi waktu fajar untuk memindahkan ke penjara super ketat pemimpin geng terkenal tersangka pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio, lapor BBC Senin (14/8/2023).
Jose Adolfo Macias, yang dikenal dengan panggilan”Fito” dituduh mengirimkan ancaman mati kepada Fernando Villavicencio. Pegiat anti-korupsi itu ditembak tiga kali di bagian kepala saat meninggal tempat kampanye pilpres hari Rabu pelan lalu.
Sebelum pembunuhannya Villavicencio mengatakan dia diancam oleh Fito.
“Jika saya yerus menerus… menyebutkan [geng] Los Choneros, mereka akan menghancurkan saya,” ujarnya.
Kematiannya sangat mengejutkan masyarakat di negara yang selama puluhan tahun diganggu oleh kekerasan geng narkoba, perang antarkartel narkoba serta korupsi yang merajalela. Beberapa tahun terakhir aksi kejahatan meningkat tajam, antara lain dipicu oleh berkembangnya aktivitas dan pengaruh kartel narkoba Kolombia dan Meksiko.
Hari Ahad, Partai Construye mengumumkan Christian Zurita, yang juga seorang jurnalis, akan menggantikan Villavicencio sebagai calon presiden unggulan mereka.
Pengumuman hari Ahad itu menganulir pengumuman hari Sabtu yang menyebutkan bahwa pasangan Villavicencio dalam pencapresan, Andrea Gonzalez, akan menggantikan temannya yang terbunuh itu.
Janda Villavicencio, Veronica Sarauz, mengatakan bahwa dirinya menuntut tanggung jawab pemerintah atas kematian suaminya dan mengungkapkan ketidaksepakatannya terhadap penunjukan Gonzalez sebagai calon presiden menggantikan suaminya.*