Hidayatullah.com—Komunitas Muslim di seluruh Sydney terus mengunjungi masjid-masjid setempat meskipun ada kekhawatiran akan adanya pembalasan setelah seorang uskup ditikam awal pekan ini.
Polisi pada Kamis (18/4/2024) mendakwa seorang anak laki-laki berusia 16 tahun dengan satu tuduhan penikaman Uskup Mar Mari Emmanuel pada Senin (15/4/2024).
Video kejadian tersebut memperlihatkan tersangka ditangkap masyarakat setelah menyerang uskup karena menghina Islam. Beberapa jam setelah kejadian, Masjid Lakemba, salah satu masjid terbesar di Australia, mendapat ancaman bom.
“Kami benar-benar takut,” kata Sekretaris Asosiasi Muslim Lebanon, Gamel Kheir kepada Reuters.
Namun, ia yakin komunitas Muslim di Sydney tidak hanya takut pergi ke masjid karena ada “petugas keamanan dan polisi yang sangat baik”.
“Ketakutan kita sebenarnya kalau jadi sasaran. Misalnya perempuan-perempuan yang bisa dikenali karena berhijab, jalan-jalan atau pusat perbelanjaan. Mereka sekarang takut. Perempuan pekerja, hari ini mereka bekerja dari rumah,” ungkapnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Peristiwa penikaman uskup terjadi hanya beberapa hari setelah peristiwa penikaman di Pantai Bondi.
Rangkaian peristiwa yang terjadi kemudian kini mengancam perdamaian di Sydney, yang dikenal sebagai salah satu kota teraman di dunia, di mana kejahatan bersenjata dan pisau jarang terjadi.*