Hidayatullah.com – Pertempuran antara entitas Zionis ‘Israel’ dan Hizbullah Lebanon semakin sengit. Kelompok yang didukung Iran pada Ahad (22/09/2024), melaporkan seorang pejuangnya tewas dalam pertempuran dengan ‘Israel’.
Hizbullah mengidentifikasi petempur tersebut sebagai Ali Muhammad Bjak, berusia 31 tahun dari Lebanon selatan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Kematian ini menambah jumlah petempur Hizbullah yang tewas dalam bentrokan lintas perbatasan dengan ‘Israel’ menjadi 502 orang sejak 8 Oktober 2023, menurut penghitungan Anadolu.
Hingga Senin, media Lebanon melaporkan sejumlah serangan udara ‘Israel’ di beberapa kota di Lebanon selatan, namun belum memberikan informasi tambahan mengenai korban.
Ketegangan meningkat setelah serangan udara penjajah ‘Israel’ pada Jumat menewaskan sedikitnya 45 orang, termasuk anak-anak dan perempuan, dan melukai puluhan orang di pinggiran selatan Beirut.
Milisi Syiah itu mengkonfirmasi bahwa setidaknya 16 anggotanya, termasuk pemimpin senior Ibrahim Aqil dan komandan tertinggi Ahmed Wahbi, terbunuh dalam serangan ‘Israel’ tersebut.
Dua hari sebelum serangan udara, dua serangan siber yang diduga dilakukan ‘Israel’ menarget alat komunikasi nirkabel di Lebanon. Insiden itu menewaskan sedikitnya 37 orang dan melukai lebih dari 3.000 orang lainnya.
Pemerintah Lebanon dan Hizbullah menyalahkan Israel atas ledakan-ledakan pager dan walkie-talkie tersebut, namun Tel Aviv tidak membantah atau mengkonfirmasi keterlibatannya.
Hizbullah dan penjajah ‘Israel’ telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya pembantaian ‘Israel’ di Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.400 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menyusul aksi perlawanan Palestina yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.*