Hidayatullah.com– Bank Dunia memberikan pinjaman $250 juta kepada Libanon untuk membantu negara itu memperbaiki infrastruktur kelistrikannya yang sering mengalami pemadaman.
Sebelum konflik Hizbullah-Israel listrik di Libanon sudah sering padam disebabkan kelangkaan bahan bakar yang harus diimpor dan infrastruktur yang sudah lawas. Keadaannya semakin parah akibat serangan bertubi-tubi Israel ke wilayah Libanon dengan alasan menyerang basis pertahanan Hizbullah.
Pertempuran antara Hizbullah dan Israel sebagian besar berakhir pada November tahun lalu, melalui kesepakatan gencatan senjata yang dijembatani Amerika Serikat, meskipun Zionis Israel sering melanggar kesepakatan.
Menyusul konflik itu, Bank Dunia mengatakan Libanon memerlukan sekitar $11 miliar untuk rekonstruksi dan pemulihan.
Libanon mengatakan pihaknya sudah menerima persetujuan awal untuk menaikkan batas pinjaman rekonstruksi menjadi $400 juta dari $250 juta. Pinjaman itu merupakan bagian dari program rekonstruksi $1 miliar, yang sisa pendanaannya akan didapatkan dari lembaga internasional lain, lansir Reuters Kamis (24/4/2025).*