Hidayatullah.com– Beberapa waktu lalu, digelar acara terapi al-Qur’an Ruqyah Syar’iyyah dengan menghadirkan salah seorang ustadz yang biasa mengisi sebuah stasiun televisi, Muhammad Zunaidi.
Acara bertempat di Masjid Yayasan Al-Burhan Semarang, Jawa Tengah. Dihadiri tak kurang dari 600 jamaah yang terdiri dari warga RW 07, RW 08, RW 09 Kelurahan Gedawang beserta santri tahfidz Pesantren Al-Burhan.
Peserta juga ada yang dari luar kota seperti Solo, Sukoharjo, Demak, Kendal, dan sekitarnya.
Zunaidi dalam penyampaiannya mengatakan, “Ketika umat Islam kembali kepada al-Qur’an, niscaya semua urusan dan persoalan akan selesai. Lebih-lebih ketika sedang sakit maka obatnya al-Qur’an yang harus didahulukan, bukan dokternya. Jadi, jangan dibalik-balik.”
Ahad (02/10/2016) itu bertepatan umat Islam menyambut pergantian tahun baru Hijriyah, dari 1437 ke 1438. Momentum tersebut menjadi ajang diadakannya berbagai kegiatan termasuk di pesantren itu.
Warga masyarakat Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang menyambutnya dengan acara perayaan yang dirangkai dalam bingkai muhasabah akhir tahun dan terapi Ruqyah Syar’iyyah.
Doa Santri
Zunaidi mengapresiasi kegiatan tersebut. Ini kali pertama ia mengisi acara di tengah-tengah Pesantren Tahfidz Hidayatullah yang dihadiri oleh masyarakat dan jamaah dari berbagai kota.
Biasanya ia hanya mengisi acara di layar kaca dan berhadapan dengan kamera TV semata.
“Saya yakin doa dan panjatan suci dari santri penghafal al-Qur’an bisa makbul dan menjadikan keberkahan untuk kita semua,” tuturnya.
Sementara itu Imam Muslim, General Manager BMH Perwakilan Jawa Tengah, menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang hadir dan Yayasan Al-Burhan Semarang atas sinergi program dakwahnya.
“Semoga ke depan lebih banyak program dakwah yang disinergikan. Sehingga masyarakat lebih tercerahkan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Selanjutnya semoga Allah Subhanahu Wata’ala menganugerahi kekuatan lahir dan batin kepada kita, untuk dapat berhijrah dari hal-hal yang buruk kepada kebaikan. Sebagaimana yang diperintahkan Allah dan diteladankan Rasulullah,” pungkasnya. [Baca juga: Presiden-Wapres: Tahun Baru Islam Momentum Intropeksi dan Persatuan]* Kiriman Abu Ilmia, anggota komunitas menulis PENA