Hidayatullah.com– Gempa besar berkekuatan 7,4 SR yang mengguncang Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/09/2018) disertai tsunami berdampak cukup parah.
Pembina Pondok Pesantren Hidayatullah, Naspi Arsyad Lc turut berduka cita dan menyampaikan rasa simpati yang sangat mendalam untuk masyarakat Sulawesi Tengah yang sedang ditimpa musibah gempa. Ia juga mendorong gerakan keswadayaan nasional untuk gempa Sulteng.
“Mengharapkan agar masyarakat Indonesia secara umum dan umat Islam secara khusus memberikan empati dan mengulurkan tangan untuk saling membantu dan meringankan beban sesama,” kata Naspi Arsyad, kemarin.
Ia pula menyerukan untuk mendoakan agar masyarakat yang ditimpa musibah diberikan kesabaran dan kekuatan oleh Allah Subhanahu Wata’ala juga mendoakan agar musibah ini cepat berlalu.
“Meyakini bahwa setiap ujian dari Allah mengandung kebaikan yang akan terungkap, cepat atau lambat. Sehingga tetap berprasangka baik dan mengambil hikmah adalah hal mutlak walau berat dalam keadaan seperti sekarang ini,” ingatnya.
Seperti diketahui, gempa magnitudo 7,4 mengguncang Kabupaten Donggala dan Palu, Jumat (28/09/2018). Gempa beruntun meski berpusat di Donggala, namun dirasakan hampir di setiap wilayah di provinsi ini.
Gempa pertama kali terjadi dengan magnitudo 5,9 pada pukul 13.59 WIB. Dari informasi BMKG, pusat gempa berada di darat, 61 kilometer sebelah utara Palu. Gempa yang pusatnya berada di kedalaman 10 kilometer ini dirasakan di Palu, Donggala, Sulawesi Tengah.
Berdasar data dari situs BMKG, sejumlah gempa susulan kemudian terjadi. Yang paling besar adalah gempa bermagnitudo 7.4 (sebelumnya disebutkan 7.7) pada pukul 18.02 WITA.* Kiriman Anchal
Baca: Warga Palu Mengungsi ke Gunung: Gempa Susulan Masih Terjadi