Amerika Serikat (AS) menyakini, pemimpin al-Qaidah di Mesir, Saif al-Adel –kelompok yang selalu dikait-kaitkan dengan rangkaian terorsime versi AS—telah bersembunyi di Iran.
Seperti dikutip The Washington Post (TWP) semalam, AS menganggap Saif al-Adel sebagai orang yang paling bertanggungjawab atas tiga serangan bom di Riyadh minggu lalu yang telah menewaskan 34 orang.
Adel dipercayai pemimpin ketiga tertinggi al-Qaidah menggantikan Muhammad Atef yang terbunuh di Afghanistan pada 2001, tulis TWP.
“Al-Qaidah mungkin melancarkan banyak serangan dalam jangka waktu pendek guna membuktikan ia masih ada,” kata TWP mengutip pejabat AS dan pakar terorisme.
“Saya rasa mereka kini kembali setelah istirahat sejenak,” kata seorang pejabat antiterorisme
Dalam laporan itu TWP juga menyatakan bahwa anak Osama bin Ladin, Saad dan ketua latihan al-Qaidah, Abu Mohammad Masri, juga telah bersembunyi di Iran.
Al-Qaidah menjadi kelompok yang dipersalahkan atas beberapa serangan bom di Arab Saudi pada 12 Mei lalu disusul lima serangan di Casablanca, Jum’at lalu.
Di Casablanca, 41 orang termasuk 13 penyerang berani mati ikut meninggal dalam serangan pertama.
Seorang analis politik Perancis, Olivier Roy menganggap al-Qaidah bertanggungjawab atas serangan di Casablanca yang bertujuan menunjukkan kekuatan itu guna meneruskan perjuangan mereka.
“Ia tentu sebagai kampanye serangan baru sebagai jawaban atas perang (negara Barat) terhadap Afghanistan dan Iraq,” katanya. Tuduhan AS terhadap Iran sebagai tempat pelarian al-Qaidah bisa jadi merupakan sinyal negara itu sebagai sasaran AS berikutnya. (afp/um/cha)